Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi UMY Lompat dari Lantai 4 Asrama, Pihak Kampus Beri Penjelasan

Kompas.com - 03/10/2023, 19:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) buka suara terkait insiden mahasiswinya yang diduga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 4 asrama putri, Senin (2/10/2023).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Al-Islam Kemuhammadiyahan
UMY Faris Al-Fadhat mengonfirmasi bahwa korban adalah mahasiswi UMY.

"Civitas akademika UMY menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya salah satu mahasiswa atas nama Syakirah Meandra Qadisah Febriana pada hari Senin 2 Oktober 2023," tuturnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

Menurutnya, selama ini korban tinggal di asrama University Residence (Unires) Putri dan memiliki perilaku yang baik terhadap kawan-kawannya.

Menindaklanjuti insiden tersebut, UMY akan memfasilitasi seluruh proses penanganan dan biaya rumah sakit dan pemberian santunan kematian, termasuk memfasilitasi kepulangan jenazah hingga sampai di kampung halaman.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit

Faris menceritakan detik-detik mahasiswi UMY melompat dari lantai 4 gedung asrama putri.

Insiden itu terjadi setelah Ustaz Talqis Nurdianto mengisi program pembinaan bagi mahasiswi penghuni Unires Putri, Senin (2/10/2023), pukul 06.15 WIB.

"Tidak berselang lama, Ustaz Talqis mendengar suara orang berteriak, bunyi genteng jatuh, dan suara yang menyerupai benda jatuh," kata Faris.

Saat diperiksa, korban sudah dalam posisi tertelungkup.

"Kondisi korban masih menggunakan pakaian tidur," tutur dia.

Setelah diangkat dan dipindahkan oleh staf cleaning service, korban diketahui masih memiliki detak nadi di bagian tangan dan lehernya.

Korban kemudian segera dilarikan ke Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Gamping dan dibawa ke ruang IGD.

Namun, pada pukul 06.45 WIB, dokter menyatakan bahwa korban meninggal dunia.

Baca juga: Mahasiswa UMY Bisa KKN Sekaligus Umrah di Mekkah, Ini Kegiatannya

Sempat dijadwalkan konseling

Menurut dokter yang menangani, korban memiliki riwayat sakit.

Sebab, sehari sebelumnya, korban sempat mengunjungi RS PKU Gamping dengan keluhan sakit perut setelah mengonsumsi obat sakit kepala dan keluhan permasalahan psikis lainnya.

"Dokter memeriksa dan merekomendasikan untuk bekonsultasi lanjutan ke psikiater," kata Faris.

Pihak kampus melalui pengelola Unires, Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI), dan Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) juga mengaku telah mendata korban sebagai mahasiswi baru yang perlu mendapatkan pendampingan khusus.

Hal ini lantaran riwayat kesehatan korban sebelum menjadi mahasiswi UMY.

Tim psikolog dibantu Konselor Sebaya yang ditugaskan telah melakukan pendampingan dan memberi rujukan untuk berkonsultasi lanjutan.

Korban bahkan sudah memiliki jadwal untuk melakukan pendampingan konseling online pada Senin (2/10/2023).

"Korban sudah dijadwalkan untuk mendapatkan pendampingan dan sesi konseling lanjutan bersama psikolog dan Konselor sebaya LPKA, yang merupakan kakak pendampingnya," tutur Faris.

UMY melalui LPKA akan terus berkomitmen melakukan bimbingan dan pendampingan kepada mahasiswa yang membutuhkan pendampingan psikologis setelah mengetahui kejadian tersebut.

Baca juga: Ramai soal Twit Mahasiswa UMY Bisa KKN Sekaligus Umrah, Ini Penjelasan Kampus

Korban diduga depresi

Kasi Humas Polres Bantul Iptu Jeffry Prana Widyana mengatakan, pihak inafis Polres Bantul telah melakukan olah TKP.

Berdasarkan hasil olah TKP, korban diduga depresi karena pada malam harinya sempat minum obat sakit kepala.

“Dugaan korban diduga mengalami depresi karena sebelum kejadian, malam harinya sempat meminum obat Bodrex langsung 20 biji (ditemukan bekas bungkus di kamar dan keterangan saksi) dan teriak menangis histeris,” jelas dia, dilansir dari Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Pada malam harinya, korban juga sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat bantuan medis supaya obat sakit kepala yang diminumnya bisa dimuntahkan.

Saat itu, korban juga sempat membuat voice note bahwa dirinya ingin mengakhiri hidup.

Baca juga: Biaya Kuliah Program D3 dan S1 di UMY 2022

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com