Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mbok Yem Menolak Turun dari Puncak Gunung meski Hutan Lawu Terbakar

Kompas.com - 03/10/2023, 09:05 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Lawu yang berada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi, dan Magetan, Jawa Timur terbakar sejak Jumat (29/9/2023).

Hingga Senin (2/10/2023), upaya pemadaman api terus dilakukan oleh pihak terkait, mulai dari relawan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kendati Gunung Lawu mengalami kebakaran, pemilik warung legendaris Mbok Yem menolak untuk turun.

Baca juga: Fenomena Topi Awan yang Terjadi Serentak di 4 Gunung, Ada Apa?

Mbok Yem adalah warga setempat yang membuka warung di ketinggian 3.150 mdpl atau selisih 115 mdpl dari puncak Gunung Lawu.

Ia bersikukuh bertahan di puncak gunung tersebut meski hutan dan lahan di sekitar warungnya sudah terbakar.

"Kemarin sudah kita siapkan jemputan, tetapi Mbok Yem tidak mau turun," ujar cucu Mbok Yem, Syaifudin, dikutip dari Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Suhu Panas di Indonesia dalam Beberapa Waktu Terakhir

Baca juga: Ramai soal Warung Mbok Yem Disebut Ikut Terbakar dalam Karhutla Gunung Lawu, Bagaimana Kondisinya?

Alasan Mbok Yem menolak turun

Syaifudin membeberkan alasan mengapa neneknya enggan turun dari warungnya saat Gunung Lawu terbakar.

Ia mengatakan, Mbok Yem tidak mau turun karena merasa kasihan dengan hewan peliharaan di warungnya.

Sebelum menolak turun, anak dan cucu Mbok Yem telah menyiapkan mobil dan peralatan tandu.

"Kemarin sudah kita siapkan jemputan, tetapi Mbok Yem tidak mau turun karena kasihan sama si Temon dan kucing, serta sejumlah hewan peliharaannya. Jadi dia memilih tetap tinggal di puncak," kata Syaifudin.

Baca juga: Video Viral Asap dan Petir di Gunung Lawu, Ini Kata Polisi dan PVMBG

Mbok Yem dalam kondisi sehat

Warung Mbok Yem dikabarkan terbakarTikTok Warung Mbok Yem dikabarkan terbakar

Lebih lanjut, Syaifudin juga menyampaikan, saat ini Mbok Yem dalam kondisi sehat meski menolak turun dari warungnya.

Ia juga memastikan bahwa warung neneknya aman dan tidak terbakar meski warung lainnya di sekitar pendakian sudah dilalap api.

Tak hanya itu, padang sabana yang berada di kawasan puncak juga sudah terbakar.

Syaifudin menjelaskan, warung Mbok Yem tetap aman karena sudah dibuat ilaran atau penyekat api di sekitar.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Tren
Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Tren
Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Tren
La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com