Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mbok Yem Menolak Turun dari Puncak Gunung meski Hutan Lawu Terbakar

Kompas.com - 03/10/2023, 09:05 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Kalau posisi api sudah berada di sebelah Selatan warung Mbok Yem," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Mbok Yem, Pemilik Warung di Puncak Lawu, Mudik Turun Gunung Ditandu

Siapa Mbok Yem?

Mbok Yem yang kini keukeuh bertahan warungnya adalah pemilik "Argo Dalem" yang sudah dibangun sejak 1980-an.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (1/9/2023), ia tidak hanya berjualan namun juga tinggal di warung tersebut.

Untuk operasional warung, Mbok Yem dibantu oleh kerabatnya, termasuk soal stok dagangan yang berasal dari orang lain.

"Jadi, ada orang yang antar barang ke sini tiga kali dalam seminggu," kata Mbok Yem.

Baca juga: Ramai soal Video Berjubelnya Para Pendaki di Gunung Lawu, Ini Penjelasannya...

Ia mengatakan, warungnya dibanjiri pembeli ketika momen 17 Agustus dan bulan Suro.

Mbok Yem mengaku ia hanya pulang setahun sekali. Hal ini dilakukan ketika momen Lebaran.

Mbok Yem biasanya merayakan Lebaran bersama keluarga besarnya di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Saat pulang, Mbok Yem ditandu ketika turun gunung mengingat usianya yang sudah lanjut.

"Sudah tua ya, sekarang ditandu. Sudah tidak kuat seperti muda dulu. Dulu naik turun gunung menggendong barang," tuturnya.

Baca juga: Cuaca Belum Stabil, Apakah Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemara Sewu Dibuka?

(Sumber: Kompas.com/Sukoco, Reza Kurnia Darmawan | Editor: Pythag Kurniati).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com