Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

150 Benda seperti Mur, Baut, dan Earphone Ditemukan di Usus Pria India

Kompas.com - 01/10/2023, 15:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sindrom Pica

Benda yang ditemukan di usus pasien tersebut terbilang tidak biasa. Dokter menemukan berbagai benda, seperti peniti, magnet, kancing, mur dan baut, resleting kemeja, dan earphone. 

"Saat melakukan rontgen, kami menemukan rantai, mur, baut, earphone, dan banyak benda lain di dalam perutnya," kata Ajmer dikutip dari New York Post.

Dokter yang menangani Singh mengatakan, pasien ini diduga mengalami pica atau kondisi mental yang membuat penderitanya secara kompulsif menelan benda yang bukan makanan.

Penyakit tersebut paling sering dialami oleh anak kecil, wanita hamil, dan orang dengan gangguan spektrum autisme, cacat intelektual atau skizofrenia.

Mengeluh sakit perut sudah 2 tahun

Keluarga menyampaikan, Singh sebelumnya punya masalah perut selama dua tahun terakhir, tetapi jarang menyinggungnya kepada pihak keluarga.

Pasien juga sempat dibawa ke beberapa dokter, tetapi gagal mendapatkan diagnosis mengenai penyebab rasa sakit di perutnya.

Pasien itu baru dibawa ke Medicity Hospital setelah gejala sudah parah, sehingga pasien tidak bisa tidur.

Pihak keluarga mengaku tidak tahu bagaimana pasien itu bisa mencerna selama kemasukan ratusan benda logam kecil.

Benda yang masuk ke usus Singh berbahaya bagi kesehatan pasien karena tidak dapat dicerna.

Operasi pengangkatan benda dari usus Singh dilakukan oleh dokter spesialis bedah Anup Handa dan ahli gastroenterologi Vishavnoor Kalra.

Sebelum meninggal, dokter memasangkan ventilator kepadanya. Ia dalam kondisi kritis setelah dioperasi sebelum mengembuskan napas terakhirnya.

Baca juga: Bayi di India Lahir dengan 26 Jari, Dianggap sebagai Titisan Dewi

Penyebab pica

Pica seperti dialami Singh adalah adalah gangguan makan yang membuat penderitanya secara kompulsif makan sesuatu yang bukan makanan dan tidak memiliki nilai gizi atau tujuan apa pun.

Dilansir dari Cleveland Clinic, pica dapat menyebabkan masalah besar jika seseorang dengan kondisi ini memakan sesuatu yang beracun atau berbahaya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pica terjadi. Berikut daftarnya:

  • Stres
  • Kecemasan
  • Kondisi buruk yang dirasakan anak, seperti kemiskinan
  • Kekurangan nutrisi
  • Kondisi mental
  • Kondisi medis, seperti hamil dan anemia
  • Obat-obatan tertentu.
  • Perilaku karena budaya atau adat tertentu

Baca juga: Banyak Orang India Jadi CEO Perusahaan Top Dunia, Apa Sebabnya?

Cara mencegah pica

Kondisi yang mendorong orang melakukan pica dapar dicegah sebelum terlambat. Di antaranya dengan selalu memperhatikan kebiasaan dan konsumsi anggota keluarga. 

Selain itu juga memastikan makan yang dikonsumsi seimbang dan tidak kekurangan vitamin atau mineral penting.

Meskipun tidak sepenuhnya mencegah atau mengurangi risiko, karena kekurangan nutrisi tidak diperhitungkan dalam diagnosis pica, hal ini tetap penting secara keseluruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com