Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harta Kekayaan Bernard Arnault, Bos LV yang Diperiksa Pencucian Uang

Kompas.com - 01/10/2023, 11:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bos Louis Vuitton Moët Hennessy (LVMH) Bernard Arnault tengah diselidiki Kejaksaan Paris, Perancis terkait dugaan pencucian uang.

LVMH adalah perusahaan global yang menaungi berbagai brand fashion ternama dunia, seperti Louis Vuitton, Celine, Givenchy, dan Charles & Keith.

Arnault diperiksa terkait keterlibatannya dalam akuisisi real estate di resor Alpen yang dilakukan oleh pengusaha asal Rusia, Nikolai Sarkisov.

Dilansir dari The Guardian, dalam transaksi tersebut, Arnault melalui salah satu perusahaannya telah memberikan pinjaman.

Kabar bahwa ia diperiksa diketahui dari laporan media Perancis, Le Monde, yang mengutip dokumen Tracfin pada Desember 2022. Laporan menunjukkan adanya transaksi yang mengindikasikan pencucian uang.

Tracfin yang laporannya dikutip La Monde merupakan bagian dari sistem peradilan Perancis yang berfokus pada pemberantasan pencucian uang.

Baca juga: Dugaan Keterlibatan Mario Dandy dalam Kasus Pencucian Uang Rafael...

Profil Bernard Arnault

Arnault yang kini tengah diselidiki Kejaksaan Paris soal pencucian uang adalah pengusaha kaya raya asal Perancis yang lahir pada 5 Maret 1949 di Kota Roubaix.

Dilansir dari Britannica, perjalanan karier pria berusia 74 tahun tersebut bermula ketika ia lulus dari École Polytechnique di Paris dengan gelar sarjana teknik.

Pada 1971, Arnault mengambil alih perusahaan konstruksi milik ayahnya, Ferret Savinel.

Delapan tahun setelahnya, Arnault memutuskan mengubah nama perusahaan tersebut menjadi Ferinel Inc dan mengalihkan fokus perusahaan ke real estate.

Ia kemudian membeli Boussac Saint-Frères, sebuah perusahaan tekstil pailit yang merupakan rumah mode Christian Dior.

Hal tersebut dilakukan Arnault berbekal uang 15 juta dollar AS atau setara Rp 232 miliar bersama Antoine Bernheim, seorang mitra pengelola bank Prancis Lazard Frères and Co.

Keduanya bermitra untuk mengumpulkan dana sebesar 80 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,2 triliun agar bisa membeli Boussac Saint-Frères.

Setelah itu, Arnault diundang untuk berinvestasi di LVMH oleh ketua perusahaan ini, Henri Racamier, pada 1987.

Berinvestasi melalui perusahaan patungan dengan Guinness PLC, Arnault mengambil alih posisi CEO LVMH dari Racamier pada 1990.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com