Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Peran Komunitas Mengembangkan Kepemimpinan Anak Muda

Kompas.com - 01/10/2023, 08:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TEPAT 10 tahun lalu, saya bersama dua kawan, Gerryl Besouw dan Doddy Matondang, membuat ikhtiar sederhana untuk merangkul komunitas di Indonesia. Dari ikhtiar itu, kami mencetuskan mendeklarasikan Hari Komunitas Nasional 28 September 2013.

Mimpi besar tercetusnya Hari Komunitas Nasional adalah bagaimana komunitas yang tersebar di berbagai pelosok Indonesia bisa bersatu, berjejaring, dan menciptakan dampak. Terlebih, banyak komunitas yang saling terpencar dan tidak terdengar gaung pergerakannya.

Selain itu, ini juga bentuk apresiasi atas kontribusi komunitas yang tanpa lelah terus berjuang menciptakan program-program baik untuk masyarakat.

Satu dekade berlalu, gaung Hari Komunitas Nasional masih dirayakan hingga kini. Beberapa poster ucapan bertebaran di media sosial komunitas-komunitas.

Namun, di atas perayaan seremonial tersebut, saya bahagia karena semakin banyak komunitas yang bermunculan, yang punya niat baik memperbaiki kehidupan masyarakat.

Komunitas-komunitas ini juga saling berkolaborasi membuat program yang berdampak bagi masyarakat. Dan yang terpenting, komunitas memberikan tempat terbaik untuk belajar kepemimpinan.

Komunitas laboratorium kepemimpinan

Tidak salah menganggap komunitas sebagai laboratorium kepemimpinan. Menurut Posner (2015), pemimpin di komunitas (relawan) lebih sering terlibat dalam perilaku kepemimpinan dibandingkan pemimpin yang digaji.

Hal ini karena komunitas digerakkan berdasarkan motivasi intrinsik masing-masing. Keterlibatan kita kepada setiap anggota menjadi hal terpenting agar terus termotivasi berbuat kebaikan di masyarakat.

Selain itu, di komunitas, kita belajar untuk memimpin dengan memberikan dukungan dan otonomi kepada sesama relawan.

Oostlander (2014) menegaskan bahwa kepemimpinan yang mendukung otonomi merupakan faktor penting dalam konteks organisasi, meningkatkan motivasi dan kepuasan otonomi relawan.

Anak muda yang terlibat dalam komunitas mengalami peningkatan kesadaran sosial yang membuatnya lebih termotivasi untuk bergerak.

Pernyataan ini divalidasi oleh penelitian Domínguez et al (2019). Mereka menyatakan bahwa komunitas secara signifikan memengaruhi komitmen generasi muda terhadap keadilan sosial dengan menanamkan nilai-nilai komunitas seperti timbal balik yang memosisikan pendidikan tinggi sebagai bentuk keadilan sosial.

Kesadaran inilah yang memunculkan keinginan untuk bergerak mencari solusi tantangan di Indonesia.

Dari kesadaran mencari solusi, anak muda mencari komunitas untuk bisa mengaktualisasikan dirinya dan mengembangkan kemampuan kepemimpinannya. Tak jarang, anak muda membuat komunitasnya sendiri untuk bisa lebih leluasa berkontribusi.

Bagi saya, komunitas adalah wadah dahsyat bagi anak muda untuk belajar. Menurut Bakshi & Joshi (2014), komunitas adalah konteks yang kuat bagi pengembangan pemuda yang dapat menyusun perkembangan optimal bagi pemuda dalam ekologi mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Profil dan Harta Kekayaan Ridwan Mansyur, Hakim MK yang Dilantik Hari Ini

Profil dan Harta Kekayaan Ridwan Mansyur, Hakim MK yang Dilantik Hari Ini

Tren
Mengenang Yayu Unru, Aktor Legendaris Indonesia yang Meninggal akibat Serangan Jantung

Mengenang Yayu Unru, Aktor Legendaris Indonesia yang Meninggal akibat Serangan Jantung

Tren
4 Rumah yang Berpotensi Tersambar Petir Saat Hujan, Bagaimana Cara Mencegahnya?

4 Rumah yang Berpotensi Tersambar Petir Saat Hujan, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Tren
6 Temuan Ilmiah Paling Menakjubkan Sepanjang 2023, Apa Saja?

6 Temuan Ilmiah Paling Menakjubkan Sepanjang 2023, Apa Saja?

Tren
Batu Akik dari Telur Dinosaurus 60 Juta Tahun Ditemukan di Inggris

Batu Akik dari Telur Dinosaurus 60 Juta Tahun Ditemukan di Inggris

Tren
5 Efek Samping Terlalu Sering Minum Air Panas, Apa Saja?

5 Efek Samping Terlalu Sering Minum Air Panas, Apa Saja?

Tren
Perjalanan Kasus Siswa SD di Bekasi Meninggal Usai Di-'sliding' Teman dan Kaki Diamputasi

Perjalanan Kasus Siswa SD di Bekasi Meninggal Usai Di-"sliding" Teman dan Kaki Diamputasi

Tren
Berkaca dari Kasus Siswa SD Bekasi yang Di-'sliding' dan Kakinya Diamputasi, Ini Penyebab dan Gejala Kanker Tulang

Berkaca dari Kasus Siswa SD Bekasi yang Di-"sliding" dan Kakinya Diamputasi, Ini Penyebab dan Gejala Kanker Tulang

Tren
Kumpulan Ucapan dan Twibbon Hari Antikorupsi Sedunia 2023

Kumpulan Ucapan dan Twibbon Hari Antikorupsi Sedunia 2023

Tren
Sosok Helmut Hermawan, Tersangka Penyuap Eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Sosok Helmut Hermawan, Tersangka Penyuap Eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Tren
BMKG Ungkap Wilayah yang Berpotensi Cuaca Ekstrem pada 8-9 Desember 2023

BMKG Ungkap Wilayah yang Berpotensi Cuaca Ekstrem pada 8-9 Desember 2023

Tren
Tanggapan Kemenkeu soal 100-an Kontainer Pekerja Migran yang Tertahan di Pelabuhan

Tanggapan Kemenkeu soal 100-an Kontainer Pekerja Migran yang Tertahan di Pelabuhan

Tren
Jangan Telat, Promo Ancol “Hemat BerTiga” Hanya sampai 15 Desember 2023

Jangan Telat, Promo Ancol “Hemat BerTiga” Hanya sampai 15 Desember 2023

Tren
4 Manfaat Jalan Kaki Mundur dan Risikonya

4 Manfaat Jalan Kaki Mundur dan Risikonya

Tren
Situs Nuklir Sellafield di Inggris Diduga Bocor, Potensi Bahaya Lampaui Chernobyl

Situs Nuklir Sellafield di Inggris Diduga Bocor, Potensi Bahaya Lampaui Chernobyl

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com