Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Anak Jadi Pelaku Bullying, Pakar: Dua-duanya Itu Korban!

Kompas.com - 29/09/2023, 10:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tindakan perundungan atau bullying yang dilakukan anak-anak di bawah umur marak terjadi di Indonesia belakangan ini.

Beberapa kasus yang baru-baru ini terjadi seperti siswa SMP 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah yang dipukul dan ditendang temannya pada Selasa (26/9/2023).

Ada pula delapan siswa kelas 7 dan kelas 8 di SMP Negeri 1 Babelan, Kabupaten Bekasi disabet menggunakan sandal oleh kakak kelasnya pada Rabu (20/9/2023).

Sementara mata seorang siswi kelas 2 SD di Gresik, Jawa Timur ditusuk menggunakan tusuk sate saat diduga dirundung oleh kakak kelasnya pada Agustus 2023.

Baca juga: Video Viral Perundungan Siswa SMP di Cilacap, Korban Sempat Ditendang Berkali-kali

Lantas, mengapa seorang anak bisa menjadi pelaku perundungan kepada anak-anak seusianya?


Baca juga: Kisah Firmansyah, Anak SD yang Viral Usai Disebut Pindah ke SLB karena Di-bully

Penyebab anak jadi tukang bully

Kriminolog Universitas Padjadjaran (Unpad) Yesmil Anwar mengatakan, tindakan perundungan yang belakangan terjadi itu sesungguhnya bukan sekadar perundungan melainkan tindak kekerasan anak.

Dia menyebut, ini karena tindakan yang dilakukan pelaku dapat menyebabkan kerusakan permanen bahkan kematian. Karena itu, lebih tepat disebut kekerasan.

"Dua-duanya itu korban, yang satu korban kekerasan anak, yang satu korban sistem," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (28/9/2023).

Yesmil menyebutkan, seorang anak bisa menjadi pelaku perundungan bahkan melakukan kekerasan akibat perlakuan orang dewasa termasuk orangtua.

Baca juga: Menilik Fenomena Bullying Pelajar Indonesia

Orangtua

Dari sisi orangtua, dia menyebutkan ayah-ibu kurang memberikan perhatian kepada anak. Orangtua justru lebih banyak atau fokus dengan gadget dan meninggalkan anak menonton konten kekerasan.

Ini terlihat dari tindakan kekerasan yang dilakukan anak yang menjadi pelaku perundungan.

"Pukulan tendangan yang dilakukan (pelaku perundungan) itu biasa muncul di adegan orang dewasa. Kalau anak kecil paling piting-pitingan, ini ada selebrasi," jelasnya.

Selain itu, kata dia, anak tidak mendapatkan gizi, uang jajan, dan pendidikan yang cukup. Anak yang dibiarkan manja juga berpotensi melakukan perundungan.

Tak hanya itu, Yesmil menyebut orangtua yang kurang memberikan sanksi atas kesalahan anak dapat membuatnya tidak takut melakukan kesalahan termasuk perilaku yang tidak pantas.

Hal ini semakin diperparah kondisi anak dan remaja yang ingin mempertontonkan dirinya lebih hebat dari anak lain.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com