Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Perkirakan Gurun Sahara Berubah Jadi Hutan Hijau Setiap 21.000 Tahun Sekali

Kompas.com - 22/09/2023, 20:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Kondisi tersebut turut membantu menyebarkan berbagai spesies, termasuk manusia purba ke seluruh dunia.

Baca juga: Bambu Jepang Berbunga untuk Pertama Kali sejak 120 Tahun, tetapi Bisa Jadi Tanda Bencana

Dipengaruhi presesi orbit Bumi

Dikutip dari laman Phys, Rabu (13/9/2023), peneliti mengungkapkan, hijaunya Sahara diperkirakan didorong oleh perubahan kondisi orbit Bumi, khususnya presesi orbit Bumi.

Sebagai informasi, presesi atau disebut juga gerak gasing mengacu pada perubahan perputaran Bumi pada porosnya.

Presesi menyebabkan perubahan pada belahan Bumi yang menghadap Matahari, sehingga turut berpengaruh terhadap musim yang terjadi.

Hasil pemodelan iklim pun telah mengonfirmasi, Periode Afrika Basah terjadi setiap 21.000 tahun dan ditentukan oleh perubahan presesi orbit Bumi.

Keadaan ini menyebabkan musim panas yang lebih hangat di belahan Bumi utara serta peningkatan curah hujan di Sahara, sehingga vegetasi atau flora dapat tersebar di seluruh gurun.

Namun demikian, periode basah tercatat tidak terjadi selama zaman es, saat lapisan es glasial besar menutupi sebagian besar wilayah lintang tinggi Bumi.

Melalui model iklim yang diterapkan inilah, peneliti turut berhasil mengetahui perubahan masa lalu dan memahami perubahan di masa depan.

Rekan penulis dari Universitas Helsinki, Miikka Tallavaara menjelaskan, pergantian fase lembap menjadi kering memiliki pengaruh besar terhadap penyebaran dan evolusi spesies di Afrika, bahkan dunia.

"Kemampuan kami untuk memodelkan periode basa di Afrika Utara merupakan pencapaian besar, serta menandakan bahwa saat ini lebih mampu memodelkan penyebaran manusia dan memahami evolusi di Afrika," lanjut Tallavaara.

Baca juga: Mengenal Mata Sahara, Misteri Geologi di Tengah Gurun Sahara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com