Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Perkirakan Gurun Sahara Berubah Jadi Hutan Hijau Setiap 21.000 Tahun Sekali

Kompas.com - 22/09/2023, 20:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gurun Sahara merupakan salah satu gurun terluas di dunia dengan hamparan padang pasir yang membentang hingga sepuluh negara kawasan Afrika.

Sinar matahari terik, pasir beriak, serta oasis yang tersembunyi menjadi pemandangan sehari-hari yang ditawarkan Sahara saat ini.

Namun, puluhan ribu tahun lalu, gurun di kawasan Afrika bagian utara tersebut merupakan daerah subur yang menopang banyak kehidupan.

Bahkan, sepanjang area Sahara pernah dipenuhi danau, sungai, padang rumput, serta hutan yang menjadi habitat makhluk hidup.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Tempat Tercerah di Bumi, Layaknya Berdiri di Permukaan Venus


Padang hijau Sahara setiap 21.000 tahun

Dilansir dari IFL Science, Kamis (21/9/2023), sebuah studi terbaru menunjukkan, wilayah Afrika Utara ini berubah dari gurun gersang menjadi hutan hijau subur setiap 21.000 tahun atau lebih.

Periode terakhir Gurun Sahara menjadi hutan hijau sendiri telah berlangsung antara 15.000 hingga 5.000 tahun lalu.

Penulis utama studi dan ilmuwan di Universitas Helsinki Finlandia, Edward Armstrong mengatakan, perubahan itu menjadi bagian transformasi siklus yang mengubah wilayah dari kering menjadi lembap atau basah.

"Transformasi siklus Gurun Sahara menjadi ekosistem sabana dan hutan adalah salah satu perubahan lingkungan paling luar biasa di planet ini," ujarnya.

Melalui studi yang terbit dalam Jurnal Nature Communications, hijaunya Sahara berkaitan erat dengan Periode Afrika Basah atau African Humid Periods.

Penelitian tersebut, menurut Armstrong, dilakukan dengan menggunakan model iklim yang dikembangkan baru-baru ini.

"Studi kami adalah salah satu studi pemodelan iklim pertama yang menyimulasikan Periode Afrika Basah menggunakan besaran yang sebanding dengan pengamatan iklim paleo, sehingga mampu mengungkap mengapa dan kapan peristiwa ini terjadi," terangnya.

Baca juga: Bukan Gurun, Ternyata Ini Tempat Paling Kering di Dunia

Periode Afrika Basah merupakan periode cuaca dari zaman Pleistosen akhir (129.000-11.700 tahun lalu) hingga Holosen (mulai sekitar 11.000 tahun lalu).

Puluhan hingga ratusan ribu tahun itu, iklim di Afrika bagian utara lebih basah dan subur daripada saat ini.

Pada periode ini, sebagian besar Gurun Sahara juga masih ditutup rerumputan dan pohon, dengan banyak danau dan sungai.

Periode Afrika Basah kemungkinan berperan penting dalam menyediakan aneka tumbuh-tumbuhan di luar Afrika.

Halaman:

Terkini Lainnya

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com