Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Kata "Piting" yang Diucapkan Panglima TNI Saat Beri Instruksi Prajuritnya Atasi Pendemo Rempang

Kompas.com - 18/09/2023, 19:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Di dalamnya ada unsur mengapit atau menjepit (orang lain) dengan kaki atau lengan," terang dia.

Kata memiting mengalami abreviasi atau pendekatan bentuk kata sehingga menjadi miting yang digunakan dalam ragam cakapan non-formal.

Baca juga: Kata Media Asing soal Bentrok Masyarakat Vs Aparat di Rempang, Respons Jokowi Disorot

Kata piting mengalami perluasan makna

Beriringnya zaman, penggunaan kata "piting-memiting" mengalami perluasan makna atau penambahan makna dari yang semula berarti saling memiting.

"Penambahan makna berkonotasi positif dari kata miting seperti makna yang merujuk pada 'merangkul' (satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan)," kata Ganjar.

Namun, konotasi positif itu bergantung pada konteks penggunaan kata itu sendiri.

Pada konteks tertentu, kata piting bisa saja berkonotasi negatif.

"Kata memiting dalam kalimat 'Ia membunuh dengan cara memiting batang leher korban' bisa berarti negatif dalam konteks tindakan menghilangkan nyawa orang lain, tetapi bisa berarti biasa sebagaimana adanya jika itu dalam konteks laporan berita acara," terang Ganjar.

Terkait ucapan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Ganjar mengatakan bahwa kata piting dalam kalimat instruksinya bisa saja memiliki konteks positif.

"Kalau (kata piting) yang dimaksud 'merangkul (satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan)', bisa dianggap konotasi positif," tandas dia.

Baca juga: Konflik Pulau Rempang Meruncing, Begini Tanggapan Para Menteri

Piting dalam bahasa prajurit

Sementara itu, Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menjelaskan arti kata piting yang diucapkan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Menurutnya, ada kesalahpahaman masyarakat dalam memaknai pernyataan tersebut, karena konteksnya berbeda.

"Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk menahan diri, " ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Lebih lanjut, Kapuspen TNI menyampaikan bahwa Panglima TNI menginstruksikan kepada Komandan Satuan untuk melarang prajurit menggunakan alat atau senjata saat mengamankan aksi demo Rempang.

Hal tersebut untuk menghindari korban, sehingga lebih baik menurunkan prajurit lebih banyak dari pada menggunakan peralatan yang bisa mematikan,

Terkait bahasa piting-memiting yang diucapkan, Julius mengatakan bahwa arti kata piting dalam bahasa prajurit adalah merangkul.

"Karena disampaikan di forum prajurit, yang berarti setiap prajurit "merangkul" satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan," jelas dia.

Dia menyampaikan bahwa bahasa prajurit terkadang disalahartikan oleh masyarakat lantaran tidak terbiasa dengan gaya bicara para prajurit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com