Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Media Asing soal Bentrok Masyarakat Vs Aparat di Rempang, Respons Jokowi Disorot

Kompas.com - 16/09/2023, 14:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Situasi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memanas usai bentrok antara masyarakat dengan aparat terjadi pada Kamis (7/9/2023).

Aparat yang diterjunkan terdiri dari anggota Polri, prajurit TNI, termasuk Satpol PP.

Bentrokan dipicu oleh rencana Badan Pengusahaan (BP) Batam mengembangkan kawasan perekonomian bernama Rempang Eco City.

Guna mewujudkan proyek yang disebut bisa menarik investasi senilai Rp 381 triliun tersebut, BP Batam berencana merelokasi masyarakat Rempang.

Namun, hal ini mendapat penolakan yang berujung pada bentrok. Polisi telah menetapkan 43 warga sebagai tersangka usai bentrok tersebut, sebagaimana diberitakan Kompas.id, Sabtu (16/9/2023).

Di sisi lain, bentrokan di Rempang juga menjadi sorotan sejumlah media asing. Berikut kata mereka.

Baca juga: Konflik Pulau Rempang Meruncing, Begini Tanggapan Para Menteri

1. Al Jazeera

Al Jazeera memberitakan bentrok di Rempang dalam berita berjudul "Protests in Indonesia as thousands face eviction for Rempang ‘Eco-City'".

Media asal Qatar tersebut menuliskan, masyarakat Rempang memprotes rencana pemerintah untuk menggusur ribuan orang guna pembangunan pabrik kaca dan kawasan ekonomi bernilai miliaran dollar milik China.

Pemerintah disebut telah memberi tahu 7.500 warga setempat untuk pindah ke hunian baru yang berjarak sekitar 60 kilometer dari rumah mereka di pesisir pantai.

Al Jazeera juga menulis, perselisihan antara masyarakat Rempang dan aparat telah memanas selama berbulan-bulan.

"Banyak yang mencari nafkah dari laut, menjual ikan, kepiting, udang, dan makanan laut lainnya yang ditangkap secara tradisional," tulis Al Jazeera.

Baca juga: Respons NU dan Muhammadiyah soal Konflik Rempang, Desak Evaluasi dan Musyawarah

2. Channel News Asia

Channel News Asia (CNA) turut memberitakan bentrok antara masyarakat Rempang dengan aparat.

CNA mengatakan, masyarakat yang menolak relokasi melakukan unjuk rasa. Mereka juga melempari polisi dengan batu dan botol.

Polisi kemudian merespons tindakan pengunjuk rasa dengan menembakkan gas air mata dan water cannon.

"Rempang Eco City akan menjadi tempat berdirinya sebuah pabrik yang dioperasikan oleh produsen kaca asal China, Xinyi Glass Holdings Ltd," ujar CNA.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com