Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Pelat Nomor Kalsel Beda dari Daerah Lain di Kalimantan?

Kompas.com - 16/09/2023, 11:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang memperlihatkan pelat nomor kendaraan Kalimantan Selatan berbeda dari wilayah lain di Kalimantan, ramai di media sosial X atau Twitter.

Dalam unggahan yang dibagikan pada Kamis (14/9/2023) itu, warganet mencantumkan foto kode pelat nomor kendaraan provinsi di Kalimantan.

Empat provinsi di Kalimantan menggunakan kode pelat nomor berawalan huruf K, yakni Kalimantan Utara (KU), Kalimantan Barat (KB), Kalimantan Tengah (KH), dan Kalimantan Timur (KT).

Sedangkan Kalimantan Selatan memiliki kode pelat nomor kendaraan yang berbeda yakni DA.

"Gak kompak," tulis akun @recehtapisayng dalam unggahannya.

Lalu, kenapa pelat nomor kenadaraan di Kalimantan Selatan berbeda dengan daerah lain? Apa alasannya? 

Baca juga: Viral, Video Penumpang Ketahuan Berhubungan Badan di Toilet Pesawat, Dicegat Polisi Saat Turun

Penjelasan polisi

Direktur Lalulintas Polda Kalsel Kombes Pol Robertho Pardede mengatakan, kode DA merupakan singkatan dari Distrik Amandit atau yang lebih dikenal untuk saat ini Kandangan.

Wilayah Distrik Amandit meliputi daerah aliran Sungai Amandit.

Amandit merupakan sub daerah aliran sungai anak Sungai Barito. Sungai Amandit mengalir dari pegunungan Meratus ke arah barat, bercabang dua bermuara pada Sungai Negara dan Sungai Tapin.

Wilayah distrik ini sekarang termasuk dalam wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sedangkan Kandangan adalah ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel. 

Pardede mengatakan, wilayah Amandit di Kalimantan Selatan menjadi daerah pertama di Kalimantan yang menggunakan pelat nomor kendaraan di era Hindia Belanda.

Tangkapan layar unggahan foto memperlihatkan kode pelat nomor seluruh wilayah di Kalimantan.FACEBOOK Tangkapan layar unggahan foto memperlihatkan kode pelat nomor seluruh wilayah di Kalimantan.

Kode pelat nomor DA

Pada masa pemerintah kolonial Belanda, mereka menerapkan aturan bernama kentekens atau sekarang lebih dikenal dengan Tanda Nomor Kenderaan Bermotor (TNKB).

Kentekens ini menggunakan kode wilayah berdasarkan karesidenan.

Khusus untuk wilayah Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo, memiliki kode pelat nomor kendaraan DA.

Saat itu Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo merupakan daerah selatan dan timur di Kalimantan yang kini meliputi Kalsel, Kalteng, Kaltara, dan Kaltim.

"Kode DA tetap dipertahankan setelah masa kemerdekaan di Kalimantan Selatan, walaupun secara administratif sudah menjadi provinsi tersendiri sejak tanggal 14 Agustus 1950," jelas Pardede. 

Baca juga: Video Viral Polisi Maki Pengendara Motor Saat Menilang, Polda Metro Minta Maaf

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com