KOMPAS.com - Harga beras di berbagai wilayah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir terus merangkak naik.
Sebagai contoh, harga beras di wilayah Semarang, Jawa Tengah, tembus hingga Rp 15.000. Padahal, sebelumnya harga beras medium sekitar Rp 12.500.
Tak hanya di Semarang, harga beras di sejumlah pasar di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga mengalami kenaikan dengan harga kisaran Rp 14.000 hingga Rp 15.000 per kilogram, dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/9/2023).
Baca juga: 9 Cara Mengusir Kutu Beras dengan Cepat, Apa Saja?
Lantas bagaimana harga pangan lainnya saat ini?
Baca juga: Sudah Panen Raya dan Impor, Mengapa Harga Beras Tetap Melambung?
Dihimpun dari berbagai sumber, sejumlah harga pangan di beberapa wilayah di Indonesia juga terpantau mengalami kenaikan.
Berikut ini harga pangan per Sabtu (16/9/2023) dibandingkan dengan harga pangan pada 8 September 2023 (dalam satuan per kilogram), dikutip dari laman PIHPS Nasional:
Baca juga: Harga Beras Masih Tinggi, Apa yang Terjadi?
Harga beras di Kota Semarang naik menjadi Rp 15.000 per-kilogram
Sementara itu, berikut ini harga pangan yang terpantau turun atau tetap:
Baca juga: Sudah Panen Raya dan Impor, Mengapa Harga Beras Tetap Melambung?
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Bahan Pangan Nasional (Bapanas) untuk melakukan operasi pasar secara masif.
Pemerintah diklaim telah menyiapkan 641.000 ton beras yang akan disalurkan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama tiga bulan, yaitu September, Oktober, dan November. Setiap KPM mendapatkan 10 kg beras per bulan.
"Semuanya akan diguyur beras secara masif, kita harap dengan itu harga beras akan mulai turun," ucap Jokowi saat meninjau Pasar Kranggot di Banten, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Indonesia, Negara Agraris yang Selalu Impor Beras, Mengapa?
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah memprediksi, kekeringan akibat El Nino akan menggerus produksi beras nasional.
”Analisis kami, kita akan kehilangan 380.000 ton beras karena El Nino sedang. Kalau El Nino sangat kuat, kita akan kehilangan 1,2 juta ton beras. Oleh karena itu, kita tidak boleh terlalu PD (percaya diri) dengan data. Itu (analisis kehilangan beras) yang membuat kita harus menyediakan penanaman baru seluas 500.000 hektar,” ujarnya dikutip dari Kompas.id (31/8/2023).
Terpisah, Wakil Ketua Satgas Pangan Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto menilai kenaikan harga beras terjadi karena penurunan drastis produksi gabah sejak Agustus hingga September 2023.
"Sebelumnya 755.274 ton di awal bulan Agustus menjadi 395.415 ton di awal September 2023," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/9/2023).
Baca juga: Swasembada Beras Vs Impor Beras
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.