Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2023, 13:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga beras di berbagai wilayah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir terus merangkak naik.

Sebagai contoh, harga beras di wilayah Semarang, Jawa Tengah, tembus hingga Rp 15.000. Padahal, sebelumnya harga beras medium sekitar Rp 12.500.

Tak hanya di Semarang, harga beras di sejumlah pasar di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga mengalami kenaikan dengan harga kisaran Rp 14.000 hingga Rp 15.000 per kilogram, dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: 9 Cara Mengusir Kutu Beras dengan Cepat, Apa Saja?

Lantas bagaimana harga pangan lainnya saat ini?


Baca juga: Sudah Panen Raya dan Impor, Mengapa Harga Beras Tetap Melambung?

Harga pangan 16 September 2023

Dihimpun dari berbagai sumber, sejumlah harga pangan di beberapa wilayah di Indonesia juga terpantau mengalami kenaikan.

Berikut ini harga pangan per Sabtu (16/9/2023) dibandingkan dengan harga pangan pada 8 September 2023 (dalam satuan per kilogram), dikutip dari laman PIHPS Nasional:

Mengalami kenaikan

  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.050, naik dari sebelumnya Rp 12.900
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.800, naik dari sebelumnya Rp 12.700
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.250, naik dari sebelumnya rp 14.100
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.000, naik dari sebelumnya Rp 13.850
  • Beras kualitas super I: Rp 15.600, naik dari sebelumnya Rp 15.400
  • Beras kualitas super II: Rp 15.000, naik dari sebelumnya Rp 14.800
  • Daging ayam: Rp 35.550, naik dari sebelumnya Rp 35.300
  • Daging sapi kualitas I: Rp 138.800, naik dari sebelumnya Rp 138.600
  • Daging sapi kualitas II: Rp 129.650, naik dari sebelumnya Rp 129.550
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 16.200, naik dari sebelumnya Rp 16.150
  • Gula pasir lokal: Rp 15.000, naik dari sebelumnya Rp 14.900.

Baca juga: Harga Beras Masih Tinggi, Apa yang Terjadi?

Harga pangan yang terpantau turun

Harga beras di Kota Semarang naik menjadi Rp 15.000 per-kilogram KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Harga beras di Kota Semarang naik menjadi Rp 15.000 per-kilogram 

Sementara itu, berikut ini harga pangan yang terpantau turun atau tetap:

  • Telur ayam: Rp 29.850, turun dari sebelumnya Rp 30.250
  • Bawang merah: Rp 27.200, turun dari sebelumnya Rp 28.400
  • Bawang putih: Rp 39.000, turun dari sebelumnya Rp 39.650
  • Cabai merah besar Rp 42.100, turun dari sebelumnya Rp 43.550
  • Cabai merah keriting: Rp 41.750, turun dari sebelumnya Rp 43.700
  • Cabai rawit hijau: Rp 39.050, turun dari sebelumnya Rp 38.850
  • Cabai rawit merah: Rp 40.250, turun dari sebelumnya Rp 40.450
  • Minyak goreng curah: Rp 15.150, turun dari sebelumnya Rp 15.350
  • Minyak goreng kemasan bermerek I: Rp 20.950, turun dari sebelumnya Rp 21.150
  • Minyak goreng kemasan bermerek II: Rp 19.550, turun dari sebelumnya Rp 19.650

Baca juga: Sudah Panen Raya dan Impor, Mengapa Harga Beras Tetap Melambung?

Upaya penanganan harga beras

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Bahan Pangan Nasional (Bapanas) untuk melakukan operasi pasar secara masif.

Pemerintah diklaim telah menyiapkan 641.000 ton beras yang akan disalurkan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama tiga bulan, yaitu September, Oktober, dan November. Setiap KPM mendapatkan 10 kg beras per bulan.

"Semuanya akan diguyur beras secara masif, kita harap dengan itu harga beras akan mulai turun," ucap Jokowi saat meninjau Pasar Kranggot di Banten, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Indonesia, Negara Agraris yang Selalu Impor Beras, Mengapa?

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah memprediksi, kekeringan akibat El Nino akan menggerus produksi beras nasional.

”Analisis kami, kita akan kehilangan 380.000 ton beras karena El Nino sedang. Kalau El Nino sangat kuat, kita akan kehilangan 1,2 juta ton beras. Oleh karena itu, kita tidak boleh terlalu PD (percaya diri) dengan data. Itu (analisis kehilangan beras) yang membuat kita harus menyediakan penanaman baru seluas 500.000 hektar,” ujarnya dikutip dari Kompas.id (31/8/2023).

Terpisah, Wakil Ketua Satgas Pangan Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto menilai kenaikan harga beras terjadi karena penurunan drastis produksi gabah sejak Agustus hingga September 2023.

"Sebelumnya 755.274 ton di awal bulan Agustus menjadi 395.415 ton di awal September 2023," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Swasembada Beras Vs Impor Beras

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jadwal dan Tema Debat Capres-Cawapres 2024

Jadwal dan Tema Debat Capres-Cawapres 2024

Tren
20 Universitas Negeri dan Swasta Terbaik Indonesia Versi AppliedHE Ranking 2024, IPB dan Binus Nomor 1

20 Universitas Negeri dan Swasta Terbaik Indonesia Versi AppliedHE Ranking 2024, IPB dan Binus Nomor 1

Tren
Tentara Israel Keracunan Makanan, Alami Diare Parah dan Demam Tinggi

Tentara Israel Keracunan Makanan, Alami Diare Parah dan Demam Tinggi

Tren
Ini Alasan KAI Akan Ubah KA Feeder Kereta Cepat Whoosh Jadi KRL

Ini Alasan KAI Akan Ubah KA Feeder Kereta Cepat Whoosh Jadi KRL

Tren
Taylor Swift Jadi Person of The Year 2023, Ungguli Xi Jinping, Putin, dan Raja Charles III

Taylor Swift Jadi Person of The Year 2023, Ungguli Xi Jinping, Putin, dan Raja Charles III

Tren
Sosok Ayah yang Diduga Jadi Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Sosok Ayah yang Diduga Jadi Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Tren
Penjelasan PVMBG soal Cahaya Oranye yang Terlihat di Gunung Marapi pada Rabu Malam

Penjelasan PVMBG soal Cahaya Oranye yang Terlihat di Gunung Marapi pada Rabu Malam

Tren
Daftar Lengkap 23 Nama Korban Tewas Letusan Gunung Marapi, Salah Satunya Anggota Polisi

Daftar Lengkap 23 Nama Korban Tewas Letusan Gunung Marapi, Salah Satunya Anggota Polisi

Tren
Budaya Sehat Jamu Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO 2023

Budaya Sehat Jamu Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO 2023

Tren
Ketahui, Ini Kriteria Rumah Rawan Tersambar Petir Menurut Pakar ITB

Ketahui, Ini Kriteria Rumah Rawan Tersambar Petir Menurut Pakar ITB

Tren
5 Fakta Kasus Penemuan 4 Anak Tewas di Jagakarsa, Berawal dari Warga Cium Bau Busuk

5 Fakta Kasus Penemuan 4 Anak Tewas di Jagakarsa, Berawal dari Warga Cium Bau Busuk

Tren
Update Kasus 'Mycoplasma Pneumoniae' di Indonesia, Penyebaran, dan Keparahannya

Update Kasus "Mycoplasma Pneumoniae" di Indonesia, Penyebaran, dan Keparahannya

Tren
Profil Ignasius Jonan, Sosok yang Disebut Anies Akan Dilibatkan Lagi dalam Pembangunan Transportasi Kereta Api

Profil Ignasius Jonan, Sosok yang Disebut Anies Akan Dilibatkan Lagi dalam Pembangunan Transportasi Kereta Api

Tren
Apa Perbedaan Antibodi dan Antigen? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan Antibodi dan Antigen? Berikut Penjelasannya

Tren
Efek Minum Susu, Mengobati atau Justru Memperparah Asam Lambung?

Efek Minum Susu, Mengobati atau Justru Memperparah Asam Lambung?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com