Antibiotik tetrasiklin kelas lama dapat menyebabkan pewarnaan gigi permanen pada anak di bawah 8 tahun.
Bukti menunjukkan bahwa penggunaan doksisiklin dalam waktu singkat, jenis tetrasiklin yang lebih baru, tidak menyebabkan efek samping yang berhubungan dengan gigi seperti noda.
Pastikan untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan tentang risiko pewarnaan gigi sebelum menggunakan tetrasiklin.
Baca juga: Muncul Fenomena Superbug di India yang Kebal Antibiotik, Ini Kata Dokter
Tendinitis adalah peradangan yang terjadi pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dan tulang.
Penelitian menunjukkan, mungkin ada hubungan antara kerusakan tendon dan antibiotik, meskipun efek samping ini jarang terjadi.
Satu studi menunjukkan bahwa antibiotik levofloxacin dapat meningkatkan risiko pecahnya tendon.
Levofloxacin adalah bagian dari kelompok antibiotik yang disebut fluoroquinolones. Antibiotik lain dalam kelas yang sama tidak terkait dengan risiko yang sama.
Antibiotik adalah obat yang membunuh bakteri berbahaya. Namun, antibiotik terkadang membunuh bakteri baik yang melindungi manusia dari infeksi jamur dan mengganggu keseimbangan flora alami tubuh.
Akibat ketidakseimbangan ini, penggunaan antibiotik dapat menyebabkan infeksi jamur (candida) pada mulut, saluran pencernaan, atau vagina.
Kandidiasis pada mulut dan tenggorokan juga disebut sariawan. Gejala sariawan dapat meliputi:
Dokter biasanya meresepkan obat antijamur seperti nistatin untuk mengobati infeksi jamur.
Baca juga: Beberapa Efek Samping Allopurinol, Obat Penurun Asam Urat
Dikutip dari Medical News Today, Beberapa efek samping yang lebih serius yang terkait dengan antibiotik meliputi:
Dalam kasus yang jarang terjadi, antibiotik dapat menyebabkan reaksi alergi yang sangat parah yang dikenal sebagai anafilaksis.
Tanda-tanda anafilaksis meliputi:
Anafilaksis dapat berakibat fatal jika tidak segera mendapatkan perawatan darurat.