Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Jadi Korban Gas Air Mata Saat Bentrokan di Rempang, Polisi: Terbawa Angin

Kompas.com - 08/09/2023, 16:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Zahwani menjelaskan, gas air mata yang digunakan ketika mengendalikan situasi selama kericuhan terbawa angin dan masuk ke area sekolah.

Pada saat kejadian, beberapa kelas di sekolah tersebut masih terdapat murid dan guru.

Baca juga: Kerusuhan Perancis, Mengapa Kematian Seorang Remaja Picu Demo Besar?

Guru dan siswa dibawa ke RS

Zahwani mengatakan, guru dan siswa yang terkena gas air mata ketika bentrok pecah telah dibawa oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kepri ke RSUD Embung Fatimah, Batam untuk mendapat perawatan medis.

Berdasarkan informasi yang diterima Zahwani, korban gas air mata mencapai 11 orang yang terdiri dari 1 guru SMP dan 10 siswa SMP.

"Saat ini semua korban sudah kembali ke rumah masing-masing," terang Zahwani.

Baca juga: Update Kerusuhan Perancis: Barisan Wali Kota Unjuk Rasa, Polisi Tetap Siaga

Polda Riau bantah ada bayi yang meninggal dunia

Lebih lanjut, Zahwani juga menampik kabar yang beredar bahwa ada seorang bayi yang meninggal.

Ia menyampaikan, bayi tersebut masih hidup. Bahkan saat aparat keamanan menemukannya, bayi tersebut sedang tertidur pulas di ayunan.

"Mengingatkan masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi (saring sebelum sharing) sebelum menyebarkannya melalui media sosial dan berharap agar situasi di kawasan tersebut tetap kondusif demi kesuksesan proyek pengembangan Rempang Eco City dan kesejahteraan masyarakat setempat," tutur Zahwani.

Baca juga: Kerusuhan Perancis Meluas, Bagaimana Nasib WNI di Sana?

Bentrok akibat konflik agraria

Masih dari Kompas.id, kerusuhan antara warga dengan aparat di Rempang merupakan buntut dari konflik agraria.

Pasalnya, BP Batam berencana merelokasi seluruh penduduk di Rempang yang jumlahnya sekitar 7.500 jiwa.

Relokasi dimaksudkan untuk mendukung rencana pengembangan investasi di Rempang.

Proyek yang digarap PT Makmur Elok Graha (MEG) itu ditargetkan bisa menarik investasi hingga Rp 381 triliun pada tahun 2080.

Di sisi lain, sebanyak 16 kampung adat Melayu juga terancam digusur akibat rencana pengembangan Rempang Eco City.

Warga yang menolak pengembangan kawasan tersebut melakukan perlawanan terhadap 1.000 aparat yang diterjunkan.

Tak hanya itu, puluhan kendaraan berlapis juga dikerahkan ketika warga menduduki Jembatan Barelang IV.

Pada saat itu, warga melempari aparat dan perlawanan mereka direspons dengan tembakan water canon dan gas air mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com