Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahana Antariksa India Deteksi Bukti Pertama Gempa di Bulan

Kompas.com - 08/09/2023, 14:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comWahana antariksa India dalam misi Chandrayaan-3 mendeteksi bukti pertama adanya gempa Bulan dalam beberapa dekade terakhir.

Dikutip dari LiveScience, Chandrayaan-3 India mendeteksi gempa tersebut pada hari ketiga setelah pesawat luar angkasa itu berhasil mendarat di permukaan Bulan atau pada Sabtu (26/8/2023).

Instrumen untuk Aktivitas Seismik Bulan atau Instrument for Lunar Seismic Activity (ILSA) yang terpasang pada lander Vikram mendeteksi adanya aktivitas seismik tersebut di permukaan Bulan.

Sebelumnya, gempa Bulan terakhir terdeteksi pada 1970-an.

Baca juga: Daftar Negara yang Pernah Mendarat di Bulan, Terbaru India

Masih dalam penyelidikan

India masih akan menyelidiki untuk memastikan aktivitas seismik di Bulan itu.

“Telah merekam sebuah peristiwa yang tampak seperti peristiwa alami pada tanggal 26 Agustus 2023,” tulis Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) di X (dulu Twitter).

“Sumber kejadian ini sedang diselidiki,” imbuhnya.

Jika hal ini terkonfirmasi, gempa Bulan dapat memberi para ilmuwan wawasan langka tentang proses berputarnya bagian dalam bulan yang berada di Bumi secara misterius.

Terlebih jika yang dideteksi oleh misi tersebut bersamaan dengan aktivitas lain termasuk pergerakan rover Pragyan.

Baca juga: India Berhasil Meluncurkan Pesawat Luar Angkasa Pertama Menuju Matahari, Akan Berhenti di Titik Lagrange

Misi Chandrayaan-3 India di Bulan

Dikutip dari Kompas.com (24/8/2023), tujuan India dalam misa Chandrayaan-3 untuk mengeksplorasi wilayah sekitar kutub selatan Bulan.

Rover bertenaga matahari, Pragyan yang dalam bahasa Sansekerta berarti kebijaksanaan, diperkirakan akan meluncur dari pendarat Vikram (keberanian) yang ada dalam wahana antariksa Chandrayaan-3.

Adapun misi yang akan dilakukan India di kutub selatan Bulan, yakni mengumpulkan data ilmiah tentang susunan Bulan sebelum daya pada rover itu mati usai Matahari terbenam.

"Kami semua berharap bahwa kami akan berhasil dalam membawa ilmu pengetahuan baru dari misi ini," ujar Anil Bhardwaj, Direktur Laboratorium Penelitian Fisik (PRL) di India.

Kutub selatan Bulan merupakan wilayah yang sebagian besarnya belum dipetakan dang sangat menarik untuk dieksplorasi.

Para ilmuwan meyakini, wilayah itu menyimpan sejumlah besar es air.

Sehingga, bila ditemukan dan dapat diakses, pada masa depan dapat digunakan untuk bahan bakar roket dan penunjang kehidupan untuk misi berawak di luar angkasa.

Baca juga: India Luncurkan Pesawat Luar Angkasa ke Matahari, Apa Tujuannya?

Pernah lakukan misi ke bulan namun gagal

Misi Chandrayaan-3 merupakan kesempatan kedua bagi India untuk mendaratkan wahana antariksanya di dekat kutub selatan Bulan.

Sebelumnya, India pernah mencoba untuk meluncurkan wahana antarika Chandrayaan-2 ke bulan pada 2019.

Namun, misi itu gagal karena Chandrayaan-2 gagal mendarat setelah menabrak Bulan yang disebabkan oleh gangguan perangkat lunak.

Baca juga: Banyak Orang India Jadi CEO Perusahaan Top Dunia, Apa Sebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com