KOMPAS.com – Wahana antariksa India dalam misi Chandrayaan-3 mendeteksi bukti pertama adanya gempa Bulan dalam beberapa dekade terakhir.
Dikutip dari LiveScience, Chandrayaan-3 India mendeteksi gempa tersebut pada hari ketiga setelah pesawat luar angkasa itu berhasil mendarat di permukaan Bulan atau pada Sabtu (26/8/2023).
Instrumen untuk Aktivitas Seismik Bulan atau Instrument for Lunar Seismic Activity (ILSA) yang terpasang pada lander Vikram mendeteksi adanya aktivitas seismik tersebut di permukaan Bulan.
Sebelumnya, gempa Bulan terakhir terdeteksi pada 1970-an.
Baca juga: Daftar Negara yang Pernah Mendarat di Bulan, Terbaru India
India masih akan menyelidiki untuk memastikan aktivitas seismik di Bulan itu.
“Telah merekam sebuah peristiwa yang tampak seperti peristiwa alami pada tanggal 26 Agustus 2023,” tulis Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) di X (dulu Twitter).
“Sumber kejadian ini sedang diselidiki,” imbuhnya.
Jika hal ini terkonfirmasi, gempa Bulan dapat memberi para ilmuwan wawasan langka tentang proses berputarnya bagian dalam bulan yang berada di Bumi secara misterius.
Terlebih jika yang dideteksi oleh misi tersebut bersamaan dengan aktivitas lain termasuk pergerakan rover Pragyan.
Chandrayaan-3 Mission:
In-situ Scientific ExperimentsInstrument for the Lunar Seismic Activity (ILSA) payload on Chandrayaan 3 Lander
— ISRO (@isro) August 31, 2023
-- the first Micro Electro Mechanical Systems (MEMS) technology-based instrument on the moon --
has recorded the movements of Rover and other… pic.twitter.com/Sjd5K14hPl
Dikutip dari Kompas.com (24/8/2023), tujuan India dalam misa Chandrayaan-3 untuk mengeksplorasi wilayah sekitar kutub selatan Bulan.
Rover bertenaga matahari, Pragyan yang dalam bahasa Sansekerta berarti kebijaksanaan, diperkirakan akan meluncur dari pendarat Vikram (keberanian) yang ada dalam wahana antariksa Chandrayaan-3.
Adapun misi yang akan dilakukan India di kutub selatan Bulan, yakni mengumpulkan data ilmiah tentang susunan Bulan sebelum daya pada rover itu mati usai Matahari terbenam.
"Kami semua berharap bahwa kami akan berhasil dalam membawa ilmu pengetahuan baru dari misi ini," ujar Anil Bhardwaj, Direktur Laboratorium Penelitian Fisik (PRL) di India.
Kutub selatan Bulan merupakan wilayah yang sebagian besarnya belum dipetakan dang sangat menarik untuk dieksplorasi.
Para ilmuwan meyakini, wilayah itu menyimpan sejumlah besar es air.
Sehingga, bila ditemukan dan dapat diakses, pada masa depan dapat digunakan untuk bahan bakar roket dan penunjang kehidupan untuk misi berawak di luar angkasa.
Baca juga: India Luncurkan Pesawat Luar Angkasa ke Matahari, Apa Tujuannya?
Misi Chandrayaan-3 merupakan kesempatan kedua bagi India untuk mendaratkan wahana antariksanya di dekat kutub selatan Bulan.
Sebelumnya, India pernah mencoba untuk meluncurkan wahana antarika Chandrayaan-2 ke bulan pada 2019.
Namun, misi itu gagal karena Chandrayaan-2 gagal mendarat setelah menabrak Bulan yang disebabkan oleh gangguan perangkat lunak.
Baca juga: Banyak Orang India Jadi CEO Perusahaan Top Dunia, Apa Sebabnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.