Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Efek Samping Mengonsumsi Berlebihan Ubi Jalar bagi Tubuh

Kompas.com - 05/09/2023, 18:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

2. Potensi kelebihan vitamin A

Efek samping ubi jalar selanjutnya adalah potensi kelebihan vitamin A akibat kandungan beta karoten yang melimpah.

National Institute of Health (NIH) merekomendasikan asupan harian vitamin A sebanyak 900 mikrogram untuk pria dan 700 mikrogram untuk wanita.

Di sisi lain, satu ubi jalar yang dipanggang dengan kulitnya mengandung 1.403 mikrogram vitamin A, dua kali lipat jumlah yang dibutuhkan.

Dilansir dari Eat This, sebuah studi menunjukkan bahwa kelebihan vitamin A dapat memicu beberapa masalah kesehatan, termasuk kerusakan hati.

Namun, keracunan vitamin A tersebut terjadi jika mengonsumsi suplemen vitamin A secara berlebihan, dan bukan dari makanan asli.

Baca juga: 4 Efek Samping Wortel bagi Tubuh, Apa Saja?

3. Kelebihan kalium

Ilustrasi ubi jalarShutterstock/Sergiy Akhundov Ilustrasi ubi jalar

Ubi jalar kaya akan kalium atau potasium, mineral yang membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

Kendati demikian, seperti dilansir Medicinenet, manfaat tersebut dapat berbalik menjadi efek samping jika dikonsumsi dengan obat penambah kadar kalium, seperti beta blocker.

Beta blocker merupakan obat yang berfungsi meningkatkan kalium dalam tubuh, dan efektif menurunkan tekanan darah tinggi.

Konsumsi ubi jalar dan beta blocker dalam waktu berdekatan dapat memicu kelebihan asupan kalium.

Kondisi ini perlu diperhatikan, terutama pada kelompok orang yang memiliki masalah ginjal. Sebab, tingginya kadar kalium dikhawatirkan tidak dapat dikeluarkan secara efektif dari tubuh.

4. Batu ginjal

Selain kalium, orang dengan masalah ginjal juga perlu menghindari mengonsumsi ubi jalar karena kandungan oksalatnya.

Oksalat atau asam oksalat adalah senyawa organik yang biasa ditemukan di berbagai tumbuhan, termasuk ubi jalar.

Oksalat dapat berikatan dengan mineral dan membentuk beberapa senyawa, seperti kalsium oksalat dan besi oksalat.

Pada orang dengan masalah ginjal, konsumsi oksalat tinggi dapat meningkatkan risiko batu ginjal dan masalah kesehatan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com