Alasan Menteri Pertahanan Ukraina Dicopot di Tengah Perang

KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan pemberhentian menteri pertahanan negara itu, Oleksiy Reznikov.

Pemberhentian tersebut dilakukan saat pemerintah tengah berupaya menangani kasus dugaan korupsi di lingkup pejabat militer.

Pengumuman pada Minggu (3/9/2023) malam itu menyebutkan bahwa Rustem Umerov yang menjabat Kepala Dana Kekayaan Negara akan menggantikan Reznikov.

Lantas, apa alasan Menteri Pertahanan Ukraina dicopot di tengah perang dengan Rusia yang masih berlangsung?

Alasan pemberhentian

Zalensky mengatakan, Kementerian Pertahanan saat ini memerlukan pendekatan yang baru.

Hal ini karena Reznikov telah melalui perang selama lebih dari 550 hari penuh.

“Saya yakin kementerian sekarang memerlukan pendekatan baru dan format interaksi lain dengan militer dan masyarakat secara keseluruhan," kata dia, dikutip dari Politico.

Pemberhentian ini terjadi saat reputasi Rezkinov tengah terpengaruh skandal korupsi di kementeriannya.

Meskipun ia tak dikaitkan, pengungkapan kasus tersebut merugikan kementerian dan kredibilitasnya.

Sementara itu, dikutip dari BBC, media Ukraina berspekulasi bahwa Reznikov mungkin akan dijadikan duta besar Kyiv yang baru di London.

Pekan lalu ia mengatakan kepada wartawan tengah menjajaki posisi lain yang mungkin diberikan Presiden.

Baca juga: Dua Pesawat Ukraina Bertabrakan, Tiga Pilot Angkatan Udara Tewas

Profil Reznikov

Reznikov yang kini berusia 57 tahun lahir di Kota Barat Lviv.

Dia mulai bergabung menjadi tentara setelah lulus sekolah dan melakoni dinas militer pada era Soviet sebagai penerjun payung.

Reznikov kemudian melanjutkan pendidikan ke universitas dan menjadi pengacara setelahnya.

Pada 2004, ia pernah mewakili calon presiden Viktor Yuschenko dalam perjuangannya membatalkan pemilu palsu.

Ia juga pernah menjadi Wakil Wali Kota Kyiv dan bertanggung jawab saat Final Liga Champions pada 2018.

Baca juga: Ukraina Bantah Kirim Drone ke Rusia untuk Bunuh Putin

Pada 2019, Reznikov menjadi anggota delegasi Ukraina di Trilateral Contact Group yang melakukan negosiasi dengan Rusia dalam upaya menemukan solusi diplomatik mengakhiri perang separatis di Ukraina Timur.

Pada 2020, ia menjadi tim Zelensky dan menjadi wakil perdana menteri yang bertanggung jawab atas reintegrasi wilayah.

Ia kemudian menjadi menteri pertahanan pada 2021 dan diminta memperkuat kapasitas pertahanan tentara.

Sosoknya selama ini telah membantu Ukraina pada bulan-bulan awal perang dan menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor untuk menggalang dukungan dari sekutu Kyiv.