Lebih lanjut, Nanang mengaku sempat dihubungi oleh Bupati Jepara Edy Supriyanta setelah videonya viral melalui DM Instagram.
Edy memohon maaf atas peristiwa yang terjadi di Pelabuhan Kartini. Selain itu, pemda setempat akan membahas sistem penjualan tiket agar peristiwa yang sama tidak terulang.
"Sedang kami tindaklanjuti. Sudah saya laporkan dan kami beri masukan ke dirut ASDP untuk segera dilakukan penjualan via online," tulis Edy dalam pesannya kepada Nanang, dikutip Kompas.com, Minggu (20/8/2023).
"Mengingat permasalahan penjualan tiket bukan merupakan kewenangan pemda jepara. Kami beberapa waktu yg lalu juga sudah bersurat secara resmi ke asdp terkait penjualan tiket untuk dijual secara online," jelas Edy.
Baca juga: Cegah Calo SKD CPNS, BKN Pakai Pendeteksi Wajah
Terpisah, Plh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Syurya Deta Syafrie membantah adanya dugaan praktik percaloan di Pelabuhan Kartini.
Ia juga menampik tuduhan ada "permainan" oleh petugas seperti dikatakan dalam video.
"Praktik percaloan saya kira sudah tidak ada. 'Kan integritas semakin dikedepankan dalam pelayanan," kata Deta kepada Kompas.com, Minggu (20/8/2023).
"Jadi, sudah tidak ada lagilah, harus ada orang dalem, punya kuasa, sudah tidak ada," sambungnya.
Baca juga: Soal Jenderal Gadungan Calo Akpol, Mengapa Masih Ada Orang Percaya Jalur Belakang?
Lebih lanjut, Deta menerangkan bahwa peristiwa wisatawan yang marah-marah di Pelabuhan Kartini tersebut disebabkan oleh kapasitas kapal Siginjai sudah penuh.
Ia membenarkan bahwa wanita tersebut mengantre namun tiket sudah habis lebih dulu. Oleh sebab itu, petugas menutup pemesanan tiket.
Menurut dia, kapal tetap tidak bisa diberangkatkan meskipun dipaksakan. Pasalnya, aturan dari syahbandar jelas soal kapasitas penumpang.
"Karena syahbander itu kan memastikan keselamatan pelayarannya, mulai dari kapasitas cuaca, boleh tidaknya berlayar. Kalau ditemukan lebih-lebih penumpang kan bisa memengaruhi keselamatan," tandasnya.
Baca juga: Ramai soal Tawaran Masuk PTN Via Calo, Simak Imbauan LTMPT
Deta mengatakan bahwa pembelian tiket kapal Siginjai memang masih dilakukan secara manual.
Namun, penumpang bisa memesan tiket H-1 sebelum berangkat apabila tidak ingin kehabisan.
Ia juga mengutarakan, akan dilakukan peningkatan sistem penjualan tiket bagi wisatawan yang hendak pergi ke karimunjawa.
Untuk kapal Siginjai, pembelian tiket akan dilakukan secara online namun kapan sistem ini dimulai masih menunggu pemerintah daerah.
"Sudah didorong Pemerintah Kabupaten Jepara selaku yang mengelola pelabuhan di sana," kata Deta.
"Sudah bersurat kepada PT ASDP ini mendorong untuk segera dilakukan sistem pemesanan tiket secara online," sambungnya.
Baca juga: Update Jadwal dan Harga Tiket Pelayaran Semarang-Karimunjawa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.