Sementara itu, ahli mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jayan Sentanuhady, menjelaskan bahwa rangka eSAF adalah structur brand milik Honda.
Rangka tersebut berfungsi untuk menopang beban penumpang, mesin, dan alat-alat aksesoris.
"Ya, seperti pada umumnya rangka," kata Jayan kepada Kompas.com, Selasa (15/8/2023).
Disinggung soal penyebab eSAF yang disebut-sebut mudah patah seperti dikatakan warganet, ia mengatakan bahwa rangka dari merek apapun akan patah bila menopang beban melebihi kekuatan struktur.
Namun, kekuatan struktur saat patah tidaklah sama dengan kekuatan struktur ketika motor keluar dari pabrik.
Hal tersebut disebabkan oleh pemakaian motor yang lama sehingga terjadi proses korosi yang menyebabkan material menjadi lebih tipis.
"Ada juga kemungkinan strukturnya sudah fatique (kelelahan material)," jelas Jayan.
Baca juga: Daftar Motor Listrik yang Dapat Subsidi Rp 7 Juta, Harga Mulai Rp 12 Juta
Di sisi lain, Jayan juga mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan rangka sepeda motor berkarat.
Salah satu kemungkinannya adalah motor yang digunakan di daerah pesisir laut mengalami korosi sehingga pengeroposan terjadi lebih cepat.
Tak hanya itu, rangka yang keropos juga bisa disebabkan oleh bekas las yang secara natural biasanya cepat berkarat walau motor tidak digunakan di daerah pantai.
Baca juga: Cerita AR Fachrudin, Lulus Ujian SIM dengan Dorong Motor
Jayan juga membeberkan beberapa cara untuk mencegah rangka sepeda motor agar tidak patah, salah satunya tidak membebani motor dengan beban secara berlebihan.
"Berboncengan tiga (orang), membawa barang yang berat," saran Jayan.
Selain itu, ia juga meminta pengendara untuk tidak melibas lubang di jalan dengan kecepatan tinggi.
"Kalau bisa lubang dihindari," tuturnya.
Bila rangka sepeda motor telanjur patah, pengguna bisa memperbaiki motornya di bengkel resmi.
Namun, Jayan juga mengatakan, rangka tersebut dapat diperbaiki di bengkel biasa yang mempunyai mesin las.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.