Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adakah Batas Waktu untuk Klaim Santunan Kecelakaan Jasa Raharja?

Kompas.com - 09/08/2023, 17:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengetahui batas waktu untuk melakukan klaim santunan kecelakaan Jasa Raharja penting untuk diketahui.

Hal tersebut lantaran, setiap korban kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan bermotor berhak mendapatkan santunan dari Jasa Raharja, baik itu orang dewasa maupun anak di bawah umur.

Santunan tersebut dapat berupa biaya perawatan, meninggal dunia, dan cacat tetap. Akan tetapi, santunan ini tidak berlaku bagi korban kecelakaan tunggal.

"Bayi usia 1 tahun pun berhak mendapatkan santunan ketika ia mengalami kecelakaan lalu lintas," ujar Humas Jasa Raharja DIY aryo W Kusuma dikutip dari laman resmi Jasa Raharja.

Baca juga: Mengenal Asuransi Jasa Raharja, dari Lingkup Jaminan hingga Cara Klaim

Lantas, adakah batas waktu klaim santunan kecelakaan Jasa Raharja?


Baca juga: Cara Klaim Santunan Asuransi Jasa Raharja bagi Korban Kecelakaan

Batas maksimal yang diberikan 6 bulan

Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Raharja (Persero) Rivan A Purwantono mengatakan, Jasa Raharja memberikan batas waktu untuk klaim santunan kecelakaan selama 6 bulan, terhitung sejak kecelakaan terjadi.

"Disebut santunan bukan klaim, usianya sampai 6 bulan setelah laka atau kecelakaan lalu lintas dan telah dibuat laporan kecelakaan saat laka," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (9/8/2023).

Kemudian, apabila yang bersangkutan tidak mengajukan klaim santunan kecelakaan dalam batas waktu 6 bulan, maka hak santunan tersebut akan kedaluwarsa.

Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono sedang menjenguk seorang pasien di sebuah rumah sakit. Dok Humas Jasa Raharja Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono sedang menjenguk seorang pasien di sebuah rumah sakit.

Baca juga: Cerita Dini Indriani yang Kehilangan Uang di Sebuah Asuransi...

Hal tersebut sesuai dengan Pasal 18 PP Nomor 17/1965 dan Nomor 18/1965 tentang hak santunan yang menjadi gugur atau kedaluwarsa.

"Kami imbau klaim harus diajukan secepatnya dan diurus setelah kecelakaan lalu lintas terjadi agar korban atau ahli waris segera menerima haknya dan terhindar dari batas kedaluwarsa," jelas Rivan.

Lebih lanjut Rivan mengatakan, tidak ada syarat khusus bagi korban yang ingin klaim santunan Jasa Raharja.

"Prinsip kalau kecelakaan dibawa ke rumah sakit diregistrasi rumah sakit sebagai korban kecelakaan. Kemudian korban dilengkapi laporan kecelakaan saja. Gak ada syarat," ungkapnya.

"Namun, yang pasti motor beserta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Surat Izin Mengemudi (SIM) tidak melanggar hukum dan bukan laka tunggal," tambahnya.

Baca juga: Cara Klaim Santunan Asuransi Jasa Raharja bagi Korban Kecelakaan

Berapa besaran santunan kecelakaan yang diberikan?

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia (RI) Erick Thohir berfoto bersama Direktur Utama (Dirut) Jasa Raharja Rivan A, Komisaris Utama Jasa Marga Mohammad Zainal Fatah, dan salah satu peserta dalam acara Safety Riding Bersama Jasa Marga dan Jasa Raharja di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (6/8/2023).DOK. Jasa Raharja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia (RI) Erick Thohir berfoto bersama Direktur Utama (Dirut) Jasa Raharja Rivan A, Komisaris Utama Jasa Marga Mohammad Zainal Fatah, dan salah satu peserta dalam acara Safety Riding Bersama Jasa Marga dan Jasa Raharja di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (6/8/2023).

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15 dan 16 Tahun 2017, santunan meninggal dunia diberikan sebesar Rp 50 juta.

Halaman:

Terkini Lainnya

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 15-20 Mei 2024, Ada Sumatera Barat

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 15-20 Mei 2024, Ada Sumatera Barat

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Tren
Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com