Diberitakan media lokal Chosun Ilbo, peserta jambore juga kesulitan saat akan ke kamar mandi. Sebab, jumlah toilet dan kamar mandi yang tersedia hanya sedikit dan tidak setara dengan jumlah peserta.
Selain itu, lokasinya juga jauh sehingga mereka harus mengantre lama.
Mereka juga mengeluhkan makanan yang tidak layak makan. Para peserta seharusnya menerima telur rebus dari panitia, tetapi justru telur berjamur yang diterima peserta.
Mereka memang dapat memasak makanan sendiri atau beli di toko serba ada. Namun, barang-barang yang dijual dihargai terlalu mahal.
Selain itu, fasilitas dapur untuk mencuci piring juga belum tersedia dengan baik. Tempat sampah bahkan tidak dibersihkan sehingga penuh dan dikerubungi serangga.
Baca juga: Ramai soal IPB Buka Jalur Prestasi Pramuka, Bagaimana Ketentuannya?
Menteri Dalam Negeri Korea Selatan Lee Sang-min mendesak pihak penyelenggara segera melakukan langkah untuk mengatasi cuaca panas. Langkah itu, seperti pemberian fasilitas sebagai tempat berteduh, tambahan AC, serta shuttle bus.
“Untuk mencegah dan menanggulangi penyakit akibat panas, kami telah menyiagakan tenaga medis tambahan, termasuk sekitar 30 dokter dan 60 perawat,” kata sekretaris jenderal panitia penyelenggara acara Choi Chang-haeng.
Untuk mengantisipasi adanya pasien, lebih banyak tempat tidur dengan pendingin akan dipasang di klinik kesehatan. Enam helikopter juga disiagakan untuk membawa pasien darurat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.