Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Asing Soroti Penahanan Panji Gumilang Usai Jadi Tersangka Kasus Penistaan Agama

Kompas.com - 03/08/2023, 12:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

"Pada bulan Juni, MUI mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki sekolah tersebut atas 'praktik-praktik keagamaan yang menyimpang'," tulis Straits Times.

Baca juga: Alasan Panji Gumilang Gugat MUI dan Anwar Abbas Rp 1 Triliun...

3. Channel News Asia (CNA)

Media asal Singapura lainnya, Channel News Asia menyinggung soal pernyataan Panji bahwa laki-laki dan perempuan setara menurut penafsirannya terhadap Al Quran ketika ia diwawancarai salah satu stasiun televisi berita nasional.

Di sisi lain, CNA juga menyertakan pandangan Andreas Harsono dari Human Rights Watch yang mengatakan kasus Al-Zaytun adalah contoh terbaru diskriminasi terhadap pandangan minoritas.

"Jika seorang ulama dituduh melakukan penistaan terhadap Islam karena mempromosikan hak-hak perempuan, pasti ada yang salah dengan hukum penistaan agama di Indonesia dan kelompok-kelompok (ulama) arus utama," ujar Andreas dalam pemberitaan CNA.

"Polisi Indonesia telah mengajukan tuduhan penistaan agama dan ujaran kebencian terhadap seorang pimpinan pondok pesantren yang kontroversial," tulis media tersebut.

Baca juga: Perjalanan Kasus Panji Gumilang hingga Ditetapkan Jadi Tersangka Penistaan Agama

4. Arab News

Arab News memberitakan bahwa Panji ditahan selama 20 hari ke depan setelah ia ditahan dalam kasus penistaan agama dan ujaran kebencian.

Media tersebut mengatakan, Al-Zaytun yang dipimpin Panji menghadapi kecaman setelah ponpes ini menjalankan praktik yang dinilai tidak sesuai dengan Al Quran.

"Para penyidik mengambil tindakan hukum dan ia ditahan di fasilitas penahanan Badan Reserse Kriminal selama 20 hari," tulis Arab News, mengutip keterangan Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

Arab News juga menyinggung soal keterkaitan Al-Zaytun dengan Darul Islam yang memperjuangkan berdirinya negara Islam di Indonesia pada 1950 hingga 1960-an.

"Ribuan orang telah berkumpul di luar sekolah beberapa kali sejak akhir Juni untuk menyerukan penutupan ponpes tersebut," kata Arab News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com