Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Persahabatan Internasional, Dibuat untuk Menciptakan Budaya Damai

Kompas.com - 30/07/2023, 14:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat dunia merayakan Hari Persahabatan Internasional atau International Friendship Day setiap tanggal 30 Juli.

Tahun ini, perayaan Hari Persahabatan Internasional 2023 jatuh pada Minggu (30/7/2023).

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perayaan hari ini diadakan untuk menghadapi krisis sosial seperti kemiskinan, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia di antara penduduk dunia.

Untuk mencegah krisis tersebut terjadi, PBB sengaja mengajak publik untuk membangun persahabatan sebagai bentuk solidaritas manusia.

Persahabatan dianggap dapat membuat warga dunia lebih semangat, tidak berkonflik, dan terlindungi dari berbagai potensi krisis sosial.

Lantas, bagaimana sejarah penetapan 30 Juli menjadi Hari Persahabatan Internasional?

Baca juga: 25 Ucapan Ulang Tahun Berkesan untuk Sahabat


Sejarah Hari Persahabatan Internasional

Dilansir dari situs resmi PBB, Majelis Umum PBB menetapkan Hari Persahabatan Internasional sejak tahun 2011.

Penetapan ini dilakukan untuk memenuhi keputusan memberikan kedamaian terhadap anak-anak dari tindak kekerasan dengan target selama satu dekade, yaitu 2001-2010.

Keputusan itu tertuang dalam deklarasi dan program aksi tentang budaya damai serta Dekade Internasional untuk Budaya Damai dan Non-Kekerasan untuk Anak-Anak Dunia.

Tidak hanya itu, Hari Persahabatan Internasional dibuat sesuai deklarasi UNESCO pada 1997-1998 yang mendorong penerapan budaya damai bagi masyarakat dunia korban dari peperangan dan kekerasan.

Bagi organisasi dunia tersebut, persahabatan merupakan hal penting dalam kehidupan umat manusia di seluruh dunia.

Menurut PBB, perayaan ini diadakan dengan ide bahwa persahabatan antarbangsa, negara, budaya, dan individu dapat menginspirasi upaya perdamaian terutama di tengah peperangan saat itu.

Selain itu, Hari Persahabatan Internasional dapat menumbuhkan pemahaman dan mengajak komunitas dari budaya beragam di seluruh dunia untuk saling menghormati.

Atas keputusan tersebut, PBB kemudian mendorong anak muda, pemerintah, dan masyarakat internasional untuk mempromosikan dan merayakan hari persahabatan dengan saling pengertian, solidaritas, dan berusaha rekonsiliasi.

Baca juga: Viral, Video Sahabat SMA Bertemu Setelah Berpisah 30 Tahun, Bikin Haru Warganet

Hari persahabatan di seluruh dunia

Ilustrasi sahabat.Unsplash/ Dim Hou Ilustrasi sahabat.
Dikutip dari National Today, perayaan sejenis hari persahabatan sejatinya sudah ada sejak sebelum peresmian oleh PBB.

Di tahun 1919, warga Amerika Serikat menggelar hari persahabatan yang tidak resmi dengan mengirim kartu ucapan sebagai bentuk perayaan.

Kemudian, Paraguay merayakan hari persahabatan nasional di seluruh negeri pada bulan Juli 1958 atau sebelum Hari Persahabatan Internasional dibuat.

Sementara itu, beberapa negara lain memiliki waktu hari persahabatan yang berbeda.

Sebagai contoh, warga India, Bangladesh, dan Amerika Serikat yang merayakan 6 Agustus sebagai Hari Persahabatan Nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com