Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Aksi Berani Kades Wanita Lawan Pria Tolak Pembangunan Jalan, Begini Kronologinya

Kompas.com - 17/07/2023, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video peristiwa kepala desa (kades) wanita di Subang, Jawa Barat berani melawan pria yang menolak pembangunan jalan, viral di media sosial.

Peristiwa tersebut diketahui warganet dari unggahan akun TikTok ini pada Kamis (13/7/2023).

Dalam video terlihat seorang pria berbadan gempal memprotes pembangunan jalan dengan alasan kades seharusnya mendengar kemauan masyarakat.

Kades kemudian bertanya dengan nada kesal tentang masyarakat mana yang dimaksud pria tersebut.

"Kalian lebih suka jalanya dibangun atau di diamkan rusak dan becek aja?" tulis pengunggah.

Hingga Senin (17/7/2023), video soal kades wanita melawan pria yang menolak pembangunan jalan sudah ditayangkan sebanyak 1,8 juta kali.

Lantas, bagaimana kronologinya?

@nengkades Kalian lebih suka jalanya dibangun atau di diamkan rusak dan becek aja? #jalanrusak #jalanrusaklampung #subangjawabarat #perbaikanjalan ? original sound - Neng Indah

Baca juga: Kronologi Dugaan Pelecehan dan Pungli Oknum Kades di Bandung

Penjelasan Polres Subang

Kasi Humas Polres Subang Iptu Memey Andriyani mengatakan, peristiwa penolakan pembangunan jalan terjadi di Dusun Babakan RT 02 dan 03/RW 06, Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang.

Peristiwa itu melibatkan Kades Ciasem Baru Indah Aprianti dengan salah seorang warga yang mengatasnamakan masyarakat, yakni Sahidin Alas Menir, pada Selasa (11/7/2023).

"Terjadi permasalahan pada hari Selasa tanggal 11 Juli 2023 pukul 09.00 WIB di lokasi pembangunan jalan rijit beton jalan," ujar Memey kepada Kompas.com, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Viral, Foto Motor Dinas Kades di Wonogiri Diduga Dipakai Remaja Pacaran, Ini Faktanya

Duduk perkara pria tolak pembangunan jalan

Lebih lanjut, Memey menjelaskan alasan pria menolak pembangunan jalan di Desa Ciasem Baru.

Ia menyampaikan, penolakan tersebut berkaitan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) desa. Dalam RAB itu, jalan yang dibangun memiliki panjang 98 meter dan lebar 3 meter.

Namun, Sahidin meminta rencana pembangunan jalan tersebut diubah supaya lebar jalan menjadi 3,5 meter.

"Kemudian terjadi perselisihan antara keduanya (Indah dengan Sahidin)," kata Memey.

Baca juga: Di Balik Demo Tuntutan Kades dan Perangkat Desa, Apa yang Terjadi?

Pembangunan jalan tetap sesuai RAB

Memey mengatakan, keributan antara Indah dengan Sahidin kemudian diselesaikan dengan cara musyawarah dengan difasilitasi Panit Intelkam Polsek Ciasem.

Musyawarah antara keduanya digelar di Masjid Al Barokah, Desa Ciasem Baru.

Hasil musyawarah tersebut, kata Memey, pembangunan jalan yang sebelumnya mendapat penolakan dari Sahidin tetap dilanjutkan sesuai RAB.

"Namun, ada tambahan, yaitu di kanan dan kiri jalan tersebut dilakukan berem atau pengarugan dan dana tersebut di luar RAB melainkan swadaya masyarakat," jelas Memey.

"Dan kedua belah pihak menyepakati kesepakatan tersebut situasi kondusif," pungkasnya.

Baca juga: Ramai soal Kades Bertato di Banjarnegara, Kemendagri Buka Suara

Kades Ciasem Baru sering dimintai uang

Setelah peristiwa penolakan jalan terjadi, Indah mengaku sering dimintai uang oleh Sahidin.

Pria tersebut, kata Indah, mengaku sebagai wartawan dan pernah meminta uang Rp 500.000.

Indah juga menyampaikan, Sahidin menuduhnya melakukan korupsi.

"Ujungnya ya minta uang. Pernah ngasih uang Rp 200.000 itu pun marah-marah karena mintanya Rp 500.000," ujar Indah, dikutip dari Antara.

Indah mengungkapkan, ketika ditentang oleh Sahidin, ia mengumpulkan warga untuk menghindari kericuhan.

Dari situ, warga tetap meminta lebar jalan yang dibangun 3 meter sesuai perhitungan awal.

"Memang ada di situ 3,5 meter karena tidak ada bahu jalan, kemudian jalan di situ makin mengerucut," kata Indah.

"Kalau yang 3,5 meter itu kanan kirinya sawah. Yang saya mau bangun itu kanan kirinya rumah penduduk sudah tidak mungkin 3,5 meter nanti bisa kena tiang listrik dan sebagainya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com