Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Festival Penis Kanamara Matsuri, Tradisi Sakral di Jepang

Kompas.com - 14/07/2023, 17:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Versi lain, festival disebut dimulai pada 1977 di Kuil Kanayama dengan tujuan merayakan dan mengucapkan terima kasih atas kesuburan para pria.

Dilansir dari Kompas.com (5/4/2016), akar festival ini diyakini sudah ada sejak abad ke-17, dari kisah iblis bergigi tajam yang jatuh cinta kepada seorang gadis.

Tergila-gila kepada gadis itu, sang iblis merampok kebahagiaan sang gadis dengan cara yang sungguh mengerikan.

Hingga akhirnya, seorang pandai besi membuat sebuah penis baja yang dapat mematahkan gigi taring sang iblis.

Replika penis dari baja itu pun membuat sang iblis musnah, sehingga sang gadis bebas dan bisa hidup bahagia.

Baca juga: Bagaimana Kehidupan Sehari-hari Samurai Jepang Zaman Dahulu?

Jadi ajang edukasi seksual

Kini, setiap festival Kanamara Matsuri, orang-orang bersuka ria termasuk pekerja seks dan kelompok LGBTQ.

Perayaan ini bukan hanya memperlihatkan arak-arakan alat kelamin pria, tetapi juga momen untuk memberikan edukasi seks dan perlindungan diri.

Bahkan, setiap tahunnya, Kuil Kanayama pun menyumbangkan hasil dari festival musim semi ini untuk penelitian penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS.

Pawai turut diikuti acara yang dikenal sebagai "mochi nage". Acara ini melibatkan pendeta Shinto yang berdiri di atas perancah tinggi, memberkati kue beras, dan melemparkannya ke kerumunan.

Orang yang berhasil menangkap salah satu kue beras dipercaya akan membawa berkah kesuburan.

Selain itu, para wisatawan juga bisa menjelajah di dalam ruang pameran Kuil Kanayama untuk melihat gambar, benda suci, serta buku yang merinci tradisi seksualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ban 'Botak' Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Ban "Botak" Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

Tren
Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Tren
Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Tren
Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Tren
Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com