Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal yang Mengundang Tikus Masuk Mobil dan Cara Mengusirnya

Kompas.com - 12/07/2023, 06:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tikus suka tinggal di tempat yang tersembunyi, hangat, aman, dan dekat dengan sumber makanan.

Mobil dapat menjadi salah satu lokasi yang cocok untuk sarang tikus.

Sayangnya, pemilik kendaraan kadang tidak menyadari ada hewan pengerat yang masuk atau bahkan bersarang di dalam mobil.

Jika dibiarkan, tikus berpotensi mengotori mobil serta mengigit dan merusak bagian mesin seperti kabel-kabel kelistrikan.

Baca juga: Tanda-tanda Tikus Masuk Mobil dan Cara Mengusirnya


Hal yang mengundang tikus masuk mobil

Ada beberapa hal yang berpotensi membuat hewan pengerat masuk dan bersarang di dalam mobil:

1. Parkir di tempat yang salah

Dikutip dari Best Life Online, memarkir kendaraan di area yang disukai tikus berpotensi menjadikan mobil sebagai sarang baru untuk hewan tersebut.

Area yang disukai tikus, seperti taman yang tidak terawat, semak lebat, tumpukan kayu bakar, sekitar selokan, atau tempat sampah yang penuh sampah.

2. Remah makanan di sekitar mobil

Selain itu, bungkus makanan, pakan hewan peliharaan, maupun makanan yang disimpan dalam mobil atau sekitar tempat parkir juga menarik perhatian tikus.

Oleh karena itu sebaiknya selalu bersihkan bagian dalam mobil dan hindari meninggalkan remah-remah makanan di dalamnya. 

3. Lama tidak menyalakan mobil

Di sisi lain, Irish Mirror menyebut bahwa terlalu lama tidak menggunakan mobil atau meninggalkan kendaraan dalam waktu yang lama dapat membuat hewan pengerat menjadikannya sebagai sarang.

Sebaiknya selalu panaskan mobil setiap hari agar tidak menajdi sarang tikus. 

Baca juga: Cara Mengusir Tikus dan Celurut secara Permanen

Halaman:

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com