"Jane (sebenarnya) itu tujuannya apik (bagus). Pas saya di sana bilang kalau mau brandu ya brandu barang sehat gitu. Barang bermutu jadi tidak membahayakan manusia," lanjut dia.
Baca juga: Kronologi Puluhan Warga di Gunungkidul Terkena Antraks
Kepala Desa Candirejo Renik David Warisman mengungkapkan, warga setempat memang melaksanakan tradisi brandu sebelum kasus antraks muncul di Dusun Jati, Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul.
Menurutnya, tradisi brandu merupakan bentuk simpati masyarakat terhadap tetangga yang ternaknya mati.
“Kalau para petani itu tabungannya hewan ternak itu, sehingga kalau ternaknya mati itu musibah. Jadi, untuk meringankan beban dari pemilik ternak yang mengalami musibah, caranya seperti itu,” ujarnya.
Meski bertujuan baik, tradisi ini tak lepas dari risiko penyebaran penyakit dari hewan kepada manusia.
Baca juga: Ini Bahaya Daging Sapi yang Terkena Antraks, Jangan Dimakan meski Dimasak Matang
Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan warga sering mendapatkan sosialisasi terkait bahaya memakan daging hewan mati dalam tradisi brandu.
"Kalau sosialisasi sudah terus menerus kawan-kawan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) sudah dilakukan agar tidak dibrandu. Intinya sudah berulang (sosialisasi). Kembali lagi faktor ekonomi, karena biasanya eman-eman (sia-sia dagingnya)," jelasnya.
Selain sosialisasi, Heri menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan kajian untuk membahas soal pelarangan tradisi brandu.
Ia berharap tidak ada lagi warga yang mengkonsumsi ternak mati ataupun sakit.
"Selain itu, kita ada upaya ke depan yang kira-kira nanti bisa meringankan saudara kita yang hewannya sakit sehingga tidak dikonsumsi," ujarnya.
Meski begitu, Heri belum memastikan upaya yang akan dilakukan.
Ia hanya memastikan akan ada tindakan lain yang diambil mengingat tradisi brandu berisiko tinggi kalau sampai warga mengonsumsi daging dengan penyakit antraks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.