KOMPAS.com - Olahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan bahwa olahraga mampu meningkatkan kesehatan otak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan aktivitas sedang sekitar 2 jam atau 75 menit aktivitas berat per minggu untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan daya ingat.
Lantas, bagaimana manfaat olahraga untuk kesehatan otak? Dan jenis olahraga apa yang terbaik untuk otak?
Baca juga: Jenis Olahraga untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi dan Durasinya
Dilansir dari Science, banyak penelitian yang mengaitkan antara olahraga dengan kesehatan otak. Studi itu melacak skor tes kognitif pada peserta yang berolahraga rutin dan tidak.
Hasilnya, mereka yang banyak melakukan aktivtas fisik memiliki kognisi yang lebih baik.
Hal ini berlaku untuk orang sehat, penderita stroke, dan mereka yang memiliki penyakit alzheimer.
Penelitian lain yang dilakukan oleh ilmuan olahraga Boris Cheval di Universitas Jenewa juga menunjukkan bahwa mereka yang memiliki predisposisi genetik lebih aktif, hasil tes kognitifnya lebih baik.
Studi lain mengungkap, mereka yang memiliki aktivitas fisik lebih banyak, pada usia 69 tahun memiliki kinerja kognitif yang lebih baik.
Para ilmuan menghubungkan banyak efek positif antara olahraga dengan protein yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF merupakan molekul yang melindungi neuron dan memengaruhi memori.
Di sisi lain, olahraga juga kemungkinan meningkatkan aliran darah ke otak.
Semakin banyak aliran darah akan meningkatkan aliran nutrisi ke otak sehingga meningkat pula kognisinya.
Baca juga: 7 Olahraga Paling Efektif untuk Mencegah Perut Buncit
Dikutip dari Eating Well, olahraga yang disarankan untuk mengurangi penurunan kognitif terdiri dari variasi beberapa jenis olahraga.
Ahli saraf Ebony Glover mengatakan, variasi olahraga itu bisa berupa latihan aerobik dan latihan ketahanan.
Kedua latihan itu jika digabung ataupun dipisah bisa meningkatkan kesehatan otak.
Penelitian yang dilakukan pada 2017 menunjukkan, latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan kognitif.
Sedangkan latihan ketahanan paling efektif untuk meningkatkan fungsi eksekutif, memori, dan memori kerja.
Baca juga: 9 Olahraga yang Cepat Membakar Kalori, Apa Saja?
American College of Sports Medicine merekomendasikan minimal 150 menit latihan aerobik dengan intensitas sedang per minggu.
Pada orang dewasa, American College of Sports Medicine menyarankan agar latihan ketahanan dilakukan setidaknya dua kali seminggu.
Tujuannya adalah untuk menargetkan kelompok otot utama di tubuh bagian atas dan bawah, dimulai dengan tingkat resistensi yang lebih rendah dan menyesuaikan ke tingkat yang lebih tinggi dari waktu ke waktu untuk meningkatkan penguatan dan daya tahan.
Namun, Glover mengatakan, latihan aerobik dengan intensitas apapun selama 6-10 menit per hari sudah bisa memberikan pengaruh yang cukup signifikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.