Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah Pilih, Ini Jenis Olahraga untuk Meningkatkan Kesehatan Otak

Kompas.com - 07/07/2023, 08:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Olahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan bahwa olahraga mampu meningkatkan kesehatan otak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan aktivitas sedang sekitar 2 jam atau 75 menit aktivitas berat per minggu untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan daya ingat.

Lantas, bagaimana manfaat olahraga untuk kesehatan otak? Dan jenis olahraga apa yang terbaik untuk otak?

Baca juga: Jenis Olahraga untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi dan Durasinya


Penelitian olahraga dan kesehatan otak

Dilansir dari Science, banyak penelitian yang mengaitkan antara olahraga dengan kesehatan otak. Studi itu melacak skor tes kognitif pada peserta yang berolahraga rutin dan tidak.

Hasilnya, mereka yang banyak melakukan aktivtas fisik memiliki kognisi yang lebih baik.

Hal ini berlaku untuk orang sehat, penderita stroke, dan mereka yang memiliki penyakit alzheimer.

Penelitian lain yang dilakukan oleh ilmuan olahraga Boris Cheval di Universitas Jenewa juga menunjukkan bahwa mereka yang memiliki predisposisi genetik lebih aktif, hasil tes kognitifnya lebih baik.

Studi lain mengungkap, mereka yang memiliki aktivitas fisik lebih banyak, pada usia 69 tahun memiliki kinerja kognitif yang lebih baik.

Para ilmuan menghubungkan banyak efek positif antara olahraga dengan protein yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF merupakan molekul yang melindungi neuron dan memengaruhi memori.

Di sisi lain, olahraga juga kemungkinan meningkatkan aliran darah ke otak.

Semakin banyak aliran darah akan meningkatkan aliran nutrisi ke otak sehingga meningkat pula kognisinya.

Baca juga: 7 Olahraga Paling Efektif untuk Mencegah Perut Buncit

Latihan untuk menjaga kesehatan otak

Dikutip dari Eating Well, olahraga yang disarankan untuk mengurangi penurunan kognitif terdiri dari variasi beberapa jenis olahraga.

Ahli saraf Ebony Glover mengatakan, variasi olahraga itu bisa berupa latihan aerobik dan latihan ketahanan.

Kedua latihan itu jika digabung ataupun dipisah bisa meningkatkan kesehatan otak.

Penelitian yang dilakukan pada 2017 menunjukkan, latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan kognitif.

Sedangkan latihan ketahanan paling efektif untuk meningkatkan fungsi eksekutif, memori, dan memori kerja.

Baca juga: 9 Olahraga yang Cepat Membakar Kalori, Apa Saja?

Berapa lama durasi olahraga?

American College of Sports Medicine merekomendasikan minimal 150 menit latihan aerobik dengan intensitas sedang per minggu.

Pada orang dewasa, American College of Sports Medicine menyarankan agar latihan ketahanan dilakukan setidaknya dua kali seminggu.

Tujuannya adalah untuk menargetkan kelompok otot utama di tubuh bagian atas dan bawah, dimulai dengan tingkat resistensi yang lebih rendah dan menyesuaikan ke tingkat yang lebih tinggi dari waktu ke waktu untuk meningkatkan penguatan dan daya tahan.

Namun, Glover mengatakan, latihan aerobik dengan intensitas apapun selama 6-10 menit per hari sudah bisa memberikan pengaruh yang cukup signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cara Mengatasi Masalah Sulit Buang Air Besar pada Kucing Peliharaan

Cara Mengatasi Masalah Sulit Buang Air Besar pada Kucing Peliharaan

Tren
Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Tengah 2024, Simak Syaratnya

Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Tengah 2024, Simak Syaratnya

Tren
Mengenal UKT dan Aturannya di Permendikbud Ristek Nomor 2 Tahun 2024

Mengenal UKT dan Aturannya di Permendikbud Ristek Nomor 2 Tahun 2024

Tren
Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus 'Study Tour' SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Kronologi Kecelakaan Bus "Study Tour" SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Tren
6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

Tren
Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Tren
Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Tren
Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Tren
Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Tren
Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Tren
Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Tren
BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com