Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersihkan 23 Hal Ini dari Rumah untuk Mengusir Serangga

Kompas.com - 06/07/2023, 12:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangga yang masuk ke dalam rumah akan mengganggu penghuninya sekaligus membuat kotor dan berpotensi menyebabkan penyakit.

Membersihkan rumah memang dapat menjadi solusi untuk mencegah dan mengatasi gangguan serangga.

Namun, meski rajin dibersihkan, serangga tetap sering masuk dan mengganggu sekitar rumah.

Lalu, mengapa ini terjadi? Ternyata, ada beberapa hal yang mengundang serangga masuk ke dalam rumah. Untuk mengusir serangga, hal-hal ini tentu harus segera dibersihkan.

Baca juga: Kesal dengan Gangguan Hama, Tanam 15 Pengusir Serangga Ini di Halaman


Hal yang mengundang serangga masuk ke rumah

Dilansir dari Best Life Online, berikut sejumlah hal yang harus dibersihkan untuk mengusir dan mencegah serangan serangga di dalam rumah:

1. Tumpukan kertas

Tumpukan kertas yang terbengkalai jarang disentuh dan sudah tua seperti buku bekas atau surat lama akan menjadi tempat berkembang biak serangga seperti ngegat dan kecoak.

Keduanya memakan senyawa selulosa dari kertas. Untuk mengatasinya, simpan dokumen di tempat penyimpanan yang kedap udara.

2. Tanaman hias

Tanaman hias bisa menarik kutu daun. Sementara kutu daun mungkin menarik semut yang suka memakan embun madu hasil dari serangga itu. Hindari menyiram tanaman hias berlebihan dan cukup membuatnya tetap lembab.

3. Bohlam lampu putih

Bohlam lampu kuning.pixabay.com Bohlam lampu kuning.

Serangga dapat melihat tiga warna, yaitu ultraviolet, biru, dan hijau. Karena itu, mereka tertarik pada cahaya yang memancarkan warna sejuk, seperti putih.

Lampu yang memancarkan sinar putih dan biru akan menarik serangga. Sebaiknya, ganti dengan bohlam lampu kuning.

4. Kasur kotor

Tubuh manusia mengeluarkan kotoran yang membuat kasur menjadi tempat kuman berkembang biak. Lokasi ini ideal untuk hama seperti tungau, semut, kutu busuk, dan laba-laba.

Sebaiknya, cuci tempat tidur setiap minggu dan kasur setidaknya setiap dua hingga tiga bulan sekali.

5. Hewan peliharaan

Hewan seperti kucing dan anjing membawa kutu dan kotoran yang menarik perhatian hama. Untuk mengatasinya, pastikan hewan peliharaan terawat dengan baik dan bersihkan sekitar kandang.

6. Genangan air

Air yang menggenang menarik hama seperti nyamuk yang menggunakannya untuk bertelur. Pastikan untuk buang genangan air dari ember, pot bunga, mangkuk hewan peliharaan, atau kolam secara berkala.

7. Saluran air tidak terpakai

Saluran air yang tidak terpakai atau tersumbat bisa mengundang sejumlah hama, seperti lalat untuk berkembang biak. Sebaiknya, atasi masalah pada saluran air dan bersihkan secara berkala.

Baca juga: 10 Cara Mengusir Lalat Limbah, Serangga Terbang yang Ada di Kamar Mandi

 

8. Kusen jendela atau pintu putih

Serangga dapat tertarik pada pinggiran pintu dan jendela yang berwarna putih. Berilah warna pada eksterior rumah untuk mencegah serangga tertarik masuk.

9. Kardus

Meski rayap suka mengigit kayu, hama ini juga dapat tinggal kardus yang sudah tua atau kotor. Sebaliknya, buang kardus dan gunakan wadah penyimpanan plastik.

10. Talang air yang tidak terawat

Ilustrasi talang air.SHUTTERSTOCK/AXTEM Ilustrasi talang air.

Talang air di atas rumah yang lembap dan penuh daun menjadi tempat tinggal ideal bagi kecoak dan semut. Selalu bersihkan talang agar hama tidak merambat masuk rumah.

11. Retakan di sekitar rumah

Dinding atau lantai yang retak menjadi jalan masuk bagi serangga. Periksa dan tutup celah tersebut untuk memastikan tidak ada serangan serangga.

12. Sisa makanan

Remah-remah, tumpahan lengket di lantai, meja, dan di lemari, maupun sisa makanan dapat menarik kecoak dan semut. Jauhkan sisa-sisa tadi dari tempat yang dapat diakses hama.

13. Piring kotor

Tumpukan piring kotor di bak cuci juga dapat menarik berbagai hama. Setelah makan, pastikan dapur dan area makan dalam keadaan bersih, serta jangan tinggalkan piring kotor di wastafel.

14. Tempat sampah kotor

Tong sampah yang kotor dan penuh sampah mengundang serangga masuk. Pastikan buang sampah ke luar setiap hari dan bersihkan tempat sampah setiap beberapa minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com