Dikutip dari Kompas.com (21/11/2021), sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Epidemiology mendalami tentang efek kafein terhadap fungsi menstruasi perempuan.
Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa minum kopi saat menstruasi mungkin akan memperpendek siklus pada sebagian perempuan.
Dasarnya adalah bahwa kafein membatasi pembuluh darah, sehingga mengurangi aliran darah rahim.
Akibatnya, hal ini menyebabkan penurunan perdarahan menstruasi dan siklus yang lebih pendek, yang mungkin mengakibatkan variabilitas dan ketidakteraturan haid seorang perempuan.
Baca juga: Berhenti Minum Kopi? Ini 7 Gejala Penarikan Kafein yang Mungkin Terjadi
Minum kopi saat haid dapat meningkatkan kecemasan dan rasa gelisah pada beberapa individu.
Hal ini lantaran, kafein meningkatkan kortisol, norepinefrin, dan epinefrin. Ketiganya adalah hormon stres yang bertanggung jawab untuk meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Ketika kadar hormon-hormon tersebut meningkat dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan ditekan karena berkurangnya suplai oksigen ke otak.
Kondisi ini akan membatasi pembuluh darah dan menyebabkan ketegangan.
Perempuan cenderung lebih sensitif terhadap kafein karena proses detoksifikasi tubuhnya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan pada laki-laki.
Secara umum, Food and Grug Administration (FDA) menyatakan bahwa 400 mg kafein per hari aman untuk kebanyakan orang dewasa (sekitar empat cangkir kopi).
Kendati demikian, bila berbicara tentang minum kopi saat menstruasi atau PMS, para ahli merekomendasikan untuk membatasi asupan kafein.
Terkait dengan berapa jumlah minum kopi yang tepat, hal itu juga tergantung pada bagaimana tubuh Anda memproses kafein. Untuk itu, disarankan agar tidak melebihi batas yang direkomendasikan oleh FDA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.