Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengusir Tomcat dari Rumah, Awas Mengigit dan Beracun!

Kompas.com - 01/07/2023, 07:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tomcat yang juga dikenal sebagai semut charlie, rove beetle, atau Paederinae merupakan serangga yang dapat menginvasi dan mengigit pemilik rumah.

Tomcat umumnya tinggal di kebun, sawah, atau pemukiman yang dekat aliran air dengan pencahayaan terang.

Populasi serangga ini dapat meningkat pada akhir musim penghujan.

Meski ukurannya kecil sekitar 6,5 mm hingga 1,0 cm, gigitan tomcat ternyata berbahaya bagi kesehatan manusia.

Baca juga: Anak-anak di Indramayu Jadi Korban Serangan Tomcat, Bagaimana Cara Penanganannya?


Bahaya tomcat

Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, gigitan tomcat menyebabkan penyakit bernama paederus dermatitis yang ditandai dengan gelembung berair kemerahan pada kulit.

Kondisi ini tiba-tiba muncul di bagian tubuh yang terpapar zat pederin dalam waktu 24 jam.

Kulit dapat terkena zat beracun tersebut saat menyentuh tomcat maupun memegang benda yang terkena racun itu.

Gejala ini cenderung sering terjadi pada kepala, lengan, tangan, dan tungkai.

Setelah gelembung berair di kulit mengering, timbul bercak berwarna keputihan atau kehitaman.

Untuk menanganinya, cuci dengan air bersih dan sabun. Lalu, kompres dingin bagian tubuh yang terkena tomcat.

Jika gejala semakin parah, konsultasikan dengan dokter.

Baca juga: Kembali Muncul, Ini Cara Mengusir Tomcat dan Pertolongan Pertama Jika Tergigit

Cara mengusir tomcat

Ilustrasi tomcat. Ilustrasi tomcat.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengusir tomcat dari sekitar rumah.

1. Semprotan pestisida

Dilansir dari GPN, produk pestisida dapat digunakan untuk membasmi tomcat dewasa. Untuk lebih ampuh mengusir hama ini, gunakan semprotan pestisida secara berkala.

2. Minyak esensial

Selain pestisida berbahan kimia, aroma menyengat dari minyak esensial atau atsiri juga ampuh mengusir tomcat.

Gunakan produk dengan aroma yang tidak disukai hama ini seperti minyak dari mentol, serai, jeruk, dan mawar.

3. Tutup celah rumah

Diberitakan Kompas.com (17/7/2020), menutup setiap celah di sekitar rumah dapat mencegah tomcat masuk ke dalam.

Sebagai contoh, perbaiki retakan di dinding atau pasang kawat di ventilasi, jendela, maupun pintu rumah.

4. Kurangi lampu

Tomcat umumnya tertarik dengan cahaya lampu yang terang, apalagi di malam hari. Karena itu, matikan atau kurangi penerangan di malam hari.

Selain itu, ganti lampu menjadi bohlam kuning serta hindari duduk di bawah lampu karena bisa jadi didekati tomcat.

Baca juga: Kesal dengan Gangguan Hama, Tanam 15 Pengusir Serangga Ini di Halaman

5. Pasang kelambu

Ilustrasi tempat tidur dengan kelambu tulle untuk menghadirkan nuansa kayaknya villa di Bali. SHUTTERSTOCK/OKA DIANA Ilustrasi tempat tidur dengan kelambu tulle untuk menghadirkan nuansa kayaknya villa di Bali.

Menggunakan kelambu saat tidur akan mencegah tomcat mendekati kulit.

Selain itu, memasang perangkap lengket, lem, atau penyetrum serangga dapat menjadi alternatif lain membasmi tomcat.

6. Proteksi diri

Cara paling ampuh mencegah gigitan tomcat dapat dilakukan dengan melindungi kulit tubuh.

Caranya, gunakan krim anti serangga atau pakaian tidur berlengan panjang.

7. Bersihkan rumah

Dikutip dari Kontan, membersihkan area sekitar rumah dapat berguna menghilangkan habitat yang disukai tomcat.

Pastikan rumput dan tanaman selalu terawat serta dipotong rapi. Selain itu, bersihkan benda-benda busuk seperti dedaunan dari halaman rumah.

8. Buat perangkap dari deterjen

Untuk menangkap tomcat, buatlah perangkap menggunakan ember berisi air dan deterjen. Kemudian, letakkan lampu di bagian atas ember.

Cara ini akan membuat tomcat mendatangi cahaya. Lalu, jatuh dan mati di dalam cairan deterjen.

Cara-cara di atas dapat digunakan untuk mengusir tomcat dari sekitar rumah.

Meski begitu, sebaiknya tetap mewaspadai serangan serangga ini dan jangan langsung menyentuh tomcat.

Baca juga: 10 Cara Ampuh Usir Kecoak dari Rumah Tanpa Racun Serangga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cara Cek Penerima Bansos PKH dan BPNT 2024, Begini Prosedurnya

Cara Cek Penerima Bansos PKH dan BPNT 2024, Begini Prosedurnya

Tren
Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

Tren
Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Tren
Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Tren
Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Tren
Mengenal 'Kidult', Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Mengenal "Kidult", Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Tren
Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang 'Kejar Tayang' Era Jokowi

Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang "Kejar Tayang" Era Jokowi

Tren
Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Tren
Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Tren
Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Tren
9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

Tren
Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Tren
Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Tren
5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com