KOMPAS.com - Semut Charlie atau lebih dikenal sebagai tomcat seringkali menyerang masuk ke dalam rumah dan menggigit penghuninya.
Tomcat sendiri dapat ditemukan di berbagai penjuru dunia. Mereka suka hidup di dekat aliran air seperti di kebun, sawah, permukiman hingga lingkungan dengan pencahayaan terang.
Sebelumnya, diketahui bahwa populasi tomcat meningkat di akhir musim penghujan.
Namun, hewan ini juga kerap kali muncul di saat tidak terduga.
Baru-baru ini, sejumlah warganet juga kembali mengeluhkan datangnya tomcat.
"2 hari ini nemu tomcat di kamar, dia muncul dari mana si, trus gmn biar ngga ada lagi gt, jujur panik takut kalo pas tidur tau2 ngasi racun" tulis akun @lutfiawdynti_
"Sejak kena tomcat, tidur pun was was." tulis akun @divadewis
"Digigit tomcat perih rasanya" tulis akun @RizalRezki
2 hari ini nemu tomcat dikamar???? dia muncul dari mana si, trus gmn biar ngga ada lagi gt, jujur panik takut kalo pas tidur tau2 ngasi racun pic.twitter.com/3C4ycJOj65
— pile (@lutfiawdynti_) July 16, 2020
Lantas, bagaimana cara mencegah masuknya tomcat ke dalam rumah?
Baca juga: Selain Semut Charlie Alias Tomcat, Inilah 7 Serangga Paling Berbahaya
Melansir Kompas.com, 25 Juni 2019, Kepala Bidang Zoologi LIPI Cahyo Ramadi menyarankan untuk sebisa mungkin menjauhi tomcat.
Pasalnya, saat tomcat dibunuh dengan cara dipencet, baik secara sengaja maupun tidak, racun yang disebut pederin akan keluar dari tubuhnya.
Apabila mengenai kulit manusia, akan terasa seperti terbakar dan melepuh.
Menurut Cahyo, berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah masuknya tomcat:
Sementara itu, jika ingin menangkap tomcat, Anda dapat memasang jebakan di malam hari. Caranya, dengan mempergunakan ember atau wadah berisi air dan detergen, kemudian bagian atasnya diberi penerangan.
Menurut Cahyo, dengan cara ini, tomcat akan mendatangi cahaya dan saat jatuh, mereka akan mati di dalam cairan detergen.
Selain itu, pastikan juga baju yang dijemur tidak ditempeli oleh tomcat.
Baca juga: Secara Taksonomi Semut Charlie Alias Tomcat Bukan Semut, tapi...
Cahyo mengatakan, saat melihat tomcat di kulit, jangan dipencet atau dipukul. "Biarkan kumpang itu terbang dengan sendirinya," ujar dia.
Jika hewan ini tidak kunjung pergi, tiup atau aliri dengan air.
Sebab, sebagaimana disebutkan sebelumnya, jika tomcat mati dengan dipencet, racun di tubuhnya akan keluar dan menyebabkan iritasi pada kulit.
Namun, apabila telah terlanjur, segera cuci area kulit yang terkena tomcat dengan air mengalir dan sabun.
Cara ini dapat menghilangkan racun sebelum sempat merusak kulit. Jika racun tomcat dibiarkan terlalu lama, maka dapat merusak kulit sehingga terasa panas seperti luka bakar.
"Kalau merasa panas seperti ini, jangan digaruk atau dilap karena justru bisa menimbulkan efek samping lebih serius. Lebih baik segera disiram dengan air mengalir," tambahnya.
Adapun efek samping lebih serius yang dimaksud adalah iritasi menyakitkan dan kulit melepuh dalam waktu 4 hari.
Jika tidak segera ditangani, luka akan menyebar di daerah kulit lain dalam waktu 10 hari.
(Sumber: Kompas.com/ Gloria Setyvani Putri)
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Semut Charlie Alias Tomcat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.