KOMPAS.com - Hong Kong memperketat aturan sosial distancing mereka, setelah kota itu mencatat tambahan 41 kasus virus corona harian pada hari Senin, (13/7/2020) dengan hampir setengahnya belum terlacak.
Kepala Eksekutif Carrie Lam Cheng Yuet-ngor mengadakan konferensi pers di malam hari setelah pertemuan dengan kabinetnya untuk mengumumkan langkah-langkah pencegahan terketat sejauh ini, yang efektif mulai Rabu (15/7/2020).
Lam mengatakan bahwa batas pertemuan publik akan diperketat dari 50 orang menjadi empat orang, sementara jumlah pelanggan yang diizinkan di sebuah meja di restoran akan dibatasi hanya empat orang.
Melansir SCMP, bar dan 12 tempat lainnya, termasuk gym dan ruang karaoke, harus ditutup, sementara dua tempat wisata terbesar di kota itu, Hong Kong Disneyland dan Ocean Park, akan ditutup sementara.
Pameran buku tahunan, yang dijadwalkan akan dimulai pada Rabu, (15/7/2020) juga telah ditunda.
Berikut adalah beberapa aturan ketat yang akan diterapkan di Hong Kong:
Semua penumpang angkutan umum diharuskan memakai masker, bagi pelanggar akan didenda 5.000 dollar Hong Kong atau sekitar Rp 9,4 juta
Larangan makan malam dari jam 6 sore sampai jam 5 pagi, dengan hanya empat orang yang diperbolehkan per meja di restoran.
Penutupan bar dan 12 tempat lainnya, termasuk gym, ruang karaoke, serta Ocean Park dan Hong Kong Disneyland.
Membatasi pertemuan publik dari 50 orang menjadi hanya empat orang.
Memerintahkan Menteri Kesehatan untuk mewajibkan penumpang dari negara-negara berisiko tinggi untuk menunjukkan hasil tes yang menunjukkan mereka bebas Covid-19 sebelum naik pesawat ke Hong Kong.
Baca juga: Disneyland Hong Kong Tutup Lagi karena Lonjakan Kasus Covid-19 di Hong Kong
Lam memperingatkan bahwa situasi Covid-19 pasti berfluktuasi tetapi mendesak masyarakat untuk tidak panik, dan menyatakan bahwa pemerintahnya akan tetap waspada.
"Langkah-langkah yang saya umumkan hari ini akan lebih ketat daripada sebelumnya. Namun, apakah kita bisa menekan laju pandemi terbaru masih tergantung pada apakah seluruh kota dapat bersatu untuk melawan virus," kata Lam
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Hong Kong akan mengontrak dua perusahaan dari China untuk meningkatkan kapasitas pengujian sampel.
Dengan bantuan dari dua perusahaan China, pemerintah Hong Kong berencana untuk menguji penduduk dan staf di semua pusat perawatan lansia, karyawan di sektor makanan dan minuman, sektor manajemen properti, serta pengemudi taksi.