Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Pertama akibat Virus Oz di Dunia Terjadi di Jepang, Apa Itu?

Kompas.com - 26/06/2023, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jepang mengonfirmasi kasus kematian pertama di dunia akibat infeksi virus Oz pada Jumat (23/6/2023).

Korban merupakan seorang wanita berusia 70 tahunan asal Prefektur Ibaraki yang dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan.

Diberitakan Antara, Sabtu, Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan korban sempat mencari pertolongan medis pada musim panas 2022.

Saat itu, perempuan tersebut mengalami gejala seperti demam dan kelelahan.

Didiagnosis pneumonia, kondisi kesehatannya kian menurun hingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Selama masa penyembuhan, dokter menemukan seekor kutu yang semakin membesar di paha bagian kanan atas.

Korban akhirnya meninggal setelah mendapat perawatan selama 26 hari lantaran peradangan otot jantung atau miokarditis.

Lantas, apa itu virus Oz yang telah merenggut satu nyawa di Jepang?

Baca juga: Waspada Flu Burung, Bisakah Virus Ini Menular dari Manusia ke Manusia?


Apa itu virus Oz?

Virus Oz pertama kali ditemukan pada spesies kutu Amblyomma testudinarium di Prefektur Ehime, Jepang, pada 2018.

Merujuk Emerging Infectious Diseases Journal (2022), virus Oz adalah anggota dari genus Thogotovirus yang ditemukan pada kutu penyebab infeksi mematikan pada tikus.

Genus Thogotovirus, kelompok virus dalam keluarga Orthomyxoviridae, terdiri dari virus yang paling sering ditularkan dari berbagai spesies kutu.

Pada manusia, kelompok virus tersebut telah dilaporkan menyebabkan beberapa masalah kesehatan, termasuk ensefalitis atau radang otak, penyakit demam, dan kematian.

Sementara pada hewan, virus ini dilaporkan telah menyebabkan keguguran pada domba.

Adapun berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal, virus Oz kemungkinan secara alami mampu menjadikan manusia dan mamalia lain sebagai inangnya.

Dengan kata lain, virus ini dapat menginfeksi mamalia, baik hewan maupun manusia seperti pada kasus di Jepang.

Baca juga: Status Pandemi Dicabut, Pengobatan dan Vaksin Covid-19 Harus Bayar?

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com