Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Perut Sakit dan Kentut Berbau Busuk Termasuk Gejala Cacingan? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 25/06/2023, 17:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menceritakan adanya seseorang yang mengalami masalah perut, dan kentut berbau, namun membaik setelah minum obat cacing, viral di media sosial TikTok.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun TikTok @sunshinenailart.pemalang pada Jumat (16/6/2023).

Dalam unggahan tersebut, pengunggah juga bercerita dirinya awalnya sempat mengalami diare yang kemudian setelah diobati diarenya mereda namun perutnya tak nyaman.

Selengkapnya, berikut cerita yang ditulis pengunggah:

"Anjir ini kocak banget tapi nyata. Saya sakit perut, diare sampe 4 hari. Hari kedua pergi ke dokter. Dikasih obat. Diare aman. Tapi perut masih gak enak. Begah. Blebek. Kalo habis makan bawaannya capek.
Tibalah momen dimana saya kentut dan gak sengaja mama lewat terus nanya. "Udah minum obat cacing belum?"
ME: huh 33 tahun minum obat cacing!!
Mom: kentutmu bauk cacing katanya
ME: iya tah ma?
Mama ke warung dan beliin obat cacing tablet. Aku minum 2 butir. Dan secara ajaib. Perutku enakan. Dan gak begah lagi.
ME: Tapi kentutku masih bauk
Mom: besok abis ee sembuh! Dan bener besoknya saya sembuh," tulisnya.

@sunshinenailart.pemalang

Anjir penderitaanku selama berhari-hari gara” cacingan ????????????. Btw usiaku 33 tahun ya gaes ya. Ada yang sama?

? DJ Slank ku tak bisa X JJ ular V2 YT zexxo speedup - ???????????????????? | ????????????????????????

Hingga Sabtu (17/6/2023) unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 400.000 kali dan disukai lebih dari 10.000 pengguna.

Beragam komentar muncul terkait unggahan itu.

"Iyakah ? serius ka? soalnya perut ku blebek mulu padahal ga laper , kenyang juga tetep gitu," kata akun dengan nama Doinya Pawat.

"Jgn2 aq juga cacingan," kata akun dengan nama DWI 4YU.

Penjelasan dokter

Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia (UI) Ari Fahrial Syam saat dihubungi mengatakan, kentut yang berbau menurutnya bukanlah indikasi seseorang tersebut mengalami cacingan.

Baca juga: Jangan Remehkan Penyakit Cacingan, Ini Bahayanya

"Pasien-pasien yang mengalami cacingan biasanya tak berhubungan langsung pada gangguan pencernaaan yang berhubungan dengan produksi gas atau udara pada pencernaan," kata Ari saat dihubung Kompas.com, Sabtu (17/6/2023).

Pasalnya pasien yang mengalami cacingan, maka yang biasanya akan dialami adalah pendarahan di dalam perut yang dapat berakibat pada kadar hemoglobin (Hb)nya yang turun.

Selain itu, jika cacing bertambah besar, maka bisa menyumbat saluran pencernaan.

"Jadi tak berhubungan langsung dengan bau(kentut). Bau biasanya berhubungan langsung dengan makanan yang kita konsumsi atau memang terjadi suatu gangguan," paparnya.

Meski demikian, jika pengunggah merasa nyaman perutnya setelah minum obat cacing, ia mengatakan memang ada kemungkinan pengunggah tersebut betul mengalami cacingan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penonaktifan NIK Warga DKI Jakarta Berdampak Tak Bisa Gunakan BPJS Kesehatan, Bagaimana Solusinya?

Penonaktifan NIK Warga DKI Jakarta Berdampak Tak Bisa Gunakan BPJS Kesehatan, Bagaimana Solusinya?

Tren
Menakar Peluang Indonesia Menang atas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024

Menakar Peluang Indonesia Menang atas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024

Tren
3 Wanita Positif HIV Setelah Perawatan Kecantikan 'Vampire Facial'

3 Wanita Positif HIV Setelah Perawatan Kecantikan "Vampire Facial"

Tren
6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

Tren
63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Tren
El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com