"Rasa nyaman bisa karena ada cacing jadi setelah minum obat cacing jadi sembuh," kata dia.
Obat cacing sendiri menurutnya idealnya diminum setiap 6 bulan sekali, namun juga tergantung dari risiko seseorang terpapar infeksi.
Adapun dosis obat cacing menurutnya tergantung dari jenis obat cacing yang hendak dikonsumsi.
Namun dirinya menyarankan, untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan terkait penyebabnya mengalami masalah perut demikian.
Pasalnya diare dan rasa tak nyaman maupun masalah perut lainnya bisa juga menjadi tanda-tanda sejumlah penyakit lain.
Sebagai contoh, jika ternyata disertai dengan kebiasaan makan jeroan, makanan berlemak, kurang gerak dan tak makan sayur, maka gangguan penceraan yang dialami, bisa saja karena mengalami fatty liver (perlemakan di hati).
Oleh karena itu bisa dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk melihat penyebab adanya masalah perut.
Adapun jika masalah yang dialami adalah fatty liver, maka bisa dilakukan pengecekan laboratorium seperti SGOT/SGPT, kolesterol, dan asam urat.
Baca juga: Bikin Perut Buncit, Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Ini!
Gejala cacingan pada orang dewasa dapat berbeda tergantung dari jenis cacing yang menyerang. Berikut ini sejumlah gejala cacingan yang bisa muncul pada orang dewasa:
Cacing kremi disebut juga dengan cacing benang, biasanya merupakan jenis infeksi cacing usus yang paling umum.
Cacing kremi sebagaimana dikutip dari WebMD, memiliki bentuk tipis dan putih dengan panjang sekitar seperempat hingga setengah inci.
Seseorang yang terinfeksi cacing kremi, gejala yang dapat muncul di antaranya adalah:
Bahkan cacing kremi bisa terlihat di sekitar anus atau di pakaian dalam maupun seprai sekitar 2 hingga 3 jam setelah seseorang tertidur.
Cacing kremi sebenarnya tak menyebabkan masalah besar, namun pada kasus yang jarang terjadi bisa menyebabkan infeksi pada vagina maupun rahim.
Cacing pita adalah cacing pipih yang terlihat seperti pita dan memiliki tubuh yang beruas-ruas. Cacing pita dewasa bisa tumbuh hingga 30 kaki.