KOMPAS.com - Charles Benjamin "Chuck" Mawhinney merupakan veteran tentara Amerika Serikat (AS) pemegang rekor sniper paling mematikan dalam sejarah Korps Marinir.
Selama Perang Vietnam, pria yang lahir pada 1949 ini mencatatkan 103 pembunuhan terkonfirmasi dan 216 kemungkinan pembunuhan selama 16 bulan bertugas.
Bahkan, tepat pada Hari Valentine 1969, Chuck Mawhinney melesatkan tembakan membabi buta ke arah barisan Tentara Vietnam Utara (NVA).
Hanya dalam waktu kurang dari satu menit, Mawhinney mampu mengirim 16 tentara musuh ke alam baka, seperti dikutip dari New York Post.
Sebagai legenda kematian dalam Perang Vietnam yang melindungi sesama marinir, keinginan asli Chuck Mawhinney ternyata jauh dari sosoknya saat ini.
Bercita-cita sebagai seorang pilot, siapa sangka takdir membawanya menjadi penembak jitu paling ditakuti.
Melalui buku bertajuk The Sniper (2023), Jim Lindsay selaku penulis mengeksplorasi kehidupan dan pengalaman Chuck Mawhinney baik di dalam maupun luar peperangan.
Sebelum menjadi sniper, Chuck Mawhinney memang gemar menembak dan memiliki bakat ini sejak usia muda.
Namun, saat hendak mendaftar jadi bagian dari Korps Marinir AS, dia justru berkeinginan untuk menjadi seorang penerbang.
Mawhinney kemudian mendaftar dan pergi untuk berbicara dengan otoritas lokal tentang catatan kriminalnya, terutama sisa kenakalan masa muda yang gemar minum alkohol.
Persetujuan otoritas setempat untuk membersihkan catatan kriminal telah memuluskan langkahnya menjadi bagian dari marinir.
Namun, sikap sembrono dan kegemaran minum-minum di malam hari yang masih terus ada, membuat Mawhinney kehilangan kesempatan untuk menjadi seorang pilot.
Takdirnya seketika berubah, menjadi sniper alias penembak runduk di Korps Marinir AS.
Kala itu, malam sebelum ujian pukul 8 pagi, teman-teman Mawhinney mengundangnya untuk membuat tato.
Pergi memenuhi undangan dan minum minuman keras, Mawhinney terbangun pada pukul 5 pagi di bioskop.