Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sebagian Besar Patung Romawi Kuno Tidak Berkepala?

Kompas.com - 24/06/2023, 11:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com Patung Romawi kuno sering kali ditemukan dalam berbagai kondisi rusak, seperti tanpa kepala.

Dilansir dari greekreporter, alasan patung Romawi kuno sering kali ditemukan tanpa kepala kemungkinan karena patung-patung kuno tersebut telah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh pelapukan, paparan, erosi, dan pengabaian selama berabad-abad lamanya.

Kendati demikian, bangsa Romawi terkadang juga dengan sengaja menghilangkan kepala dari patung-patung itu sendiri.

Mengapa demikian?

Baca juga: Pendeteksi Logam Temukan Harta Karun Berusia 1.600 Tahun dan Sebuah Situs Romawi


Patung Romawi kuno memiliki kepala yang bisa dipertukarkan

Dalam kasus tertentu, orang Romawi kuno memahat patung-patung dengan ukuran tertentu sehingga kepalanya bisa diganti-ganti kapan saja.

Sebagai contoh, sebuah patung marmer abad ke-2 yang menggambarkan seorang wanita yang sedang duduk. Patung itu dirancang sedemikian rupa agar saat kepalanya diganti, dapat menggambarkan Permaisuri Faustina yang tertua atau Dewi Juno (Hera dalam mitologi Yunani).

Hal ini akan sangat berguna ketika seorang kaisar baru mengambil alih kekuasaan. Terutama, jika kaisar sebelumnya terbukti tidak populer atau jika dia adalah lawan politik sehingga kaisar baru ingin menghapus seluruh ingatan rakyat pada peninggalan masa lalu.

Kepala-kepala patung tersebut dapat dengan mudah ditukar, sehingga patung tersebut akan terus bisa terpajang di depan umum.

Bagi kaum klasik modern, tantangannya adalah mencocokkan tubuh patung dengan kepala aslinya atau dengan kepala pengganti yang kemudian dipasangkan padanya.

Untuk alasan itulah mengapa ada begitu banyak patung yang ditemukan dalam keadaan tanpa kepala.

Meskipun ini adalah upaya yang menantang, para sejarawan telah berhasil mencocokkan beberapa tubuh patung dengan kepala mereka.

Salah satu contohnya terjadi pada 2016 ketika Museum Getty di Los Angeles berhasil menyatukan kembali Patung Wanita Berselubung dari marmer berusia 2.000 tahun dengan kepalanya yang sebelumnya hilang.

Baca juga: Arkeolog Temukan Patung Dewi Venus Berusia 1.800 Tahun dari Era Romawi

Memiliki nilai artistik dan simbolis

Profesor Diana Kleiner dalam buku Roman Sculpture mengatakan, patung-patung Romawi kuno yang ditemukan tanpa kepala seringkali memunculkan sensasi misteri pada patung tersebut.

"Tanpa kepala, patung-patung ini memunculkan rasa misteri dan fragmentasi, memungkinkan kita untuk melihat sekilas ke masa lalu sambil mengingatkan kita akan kesenjangan dalam pemahaman kita," kata dia.

Terlepas dari upaya para sejarawan untuk menyusun kembali patung-patung kuno sampai selesai, ada banyak patung yang menjadi ikon meski dalam keadaan tidak lengkap.

Misalnya, Winged Victory of Samothrace, patung Yunani kuno yang berasal dari abad ke-2 SM, yang telah menjadi simbol pulau tempat patung ini ditemukan, meskipun tidak memiliki kepala dan lengan.

Seniman modern yang menghasilkan patung yang terinspirasi oleh gaya Klasik telah menafsirkan kembali makna kepala dan anggota tubuh yang hilang dari patung.

Ia memilih untuk sengaja memahat karya seni dengan cara ini untuk efek simbolis.

Pada 1997, sebuah monumen diresmikan di situs bersejarah Pertempuran Thermopylae di Yunani untuk memperingati pengorbanan 700 orang Thespia yang bertempur di sana pada tahun 480 SM.

Tidak seperti Sparta yang perjuangan terakhirnya di Thermopylae menjadi legenda, orang-orang Thespia sebagian besar telah dilupakan.

Tugu peringatan ini sangat simbolis, yang terdiri dari patung Eros.

Kepala yang hilang adalah metafora untuk pengorbanan anonim para Thespian dan sayap yang patah menandakan bahwa mereka secara sukarela menyerahkan nyawa mereka untuk kebebasan.

Baca juga: Arkeolog Temukan Liontin Penis Berusia 42.000 Tahun, Penggambaran Alat Kelamin Manusia Paling Awal di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com