Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Sebagian Besar Patung Romawi Kuno Tidak Berkepala?

Dilansir dari greekreporter, alasan patung Romawi kuno sering kali ditemukan tanpa kepala kemungkinan karena patung-patung kuno tersebut telah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh pelapukan, paparan, erosi, dan pengabaian selama berabad-abad lamanya.

Kendati demikian, bangsa Romawi terkadang juga dengan sengaja menghilangkan kepala dari patung-patung itu sendiri.

Mengapa demikian?

Patung Romawi kuno memiliki kepala yang bisa dipertukarkan

Dalam kasus tertentu, orang Romawi kuno memahat patung-patung dengan ukuran tertentu sehingga kepalanya bisa diganti-ganti kapan saja.

Sebagai contoh, sebuah patung marmer abad ke-2 yang menggambarkan seorang wanita yang sedang duduk. Patung itu dirancang sedemikian rupa agar saat kepalanya diganti, dapat menggambarkan Permaisuri Faustina yang tertua atau Dewi Juno (Hera dalam mitologi Yunani).

Hal ini akan sangat berguna ketika seorang kaisar baru mengambil alih kekuasaan. Terutama, jika kaisar sebelumnya terbukti tidak populer atau jika dia adalah lawan politik sehingga kaisar baru ingin menghapus seluruh ingatan rakyat pada peninggalan masa lalu.

Kepala-kepala patung tersebut dapat dengan mudah ditukar, sehingga patung tersebut akan terus bisa terpajang di depan umum.

Bagi kaum klasik modern, tantangannya adalah mencocokkan tubuh patung dengan kepala aslinya atau dengan kepala pengganti yang kemudian dipasangkan padanya.

Untuk alasan itulah mengapa ada begitu banyak patung yang ditemukan dalam keadaan tanpa kepala.

Meskipun ini adalah upaya yang menantang, para sejarawan telah berhasil mencocokkan beberapa tubuh patung dengan kepala mereka.

Salah satu contohnya terjadi pada 2016 ketika Museum Getty di Los Angeles berhasil menyatukan kembali Patung Wanita Berselubung dari marmer berusia 2.000 tahun dengan kepalanya yang sebelumnya hilang.

Memiliki nilai artistik dan simbolis

Profesor Diana Kleiner dalam buku Roman Sculpture mengatakan, patung-patung Romawi kuno yang ditemukan tanpa kepala seringkali memunculkan sensasi misteri pada patung tersebut.

"Tanpa kepala, patung-patung ini memunculkan rasa misteri dan fragmentasi, memungkinkan kita untuk melihat sekilas ke masa lalu sambil mengingatkan kita akan kesenjangan dalam pemahaman kita," kata dia.

Terlepas dari upaya para sejarawan untuk menyusun kembali patung-patung kuno sampai selesai, ada banyak patung yang menjadi ikon meski dalam keadaan tidak lengkap.

Misalnya, Winged Victory of Samothrace, patung Yunani kuno yang berasal dari abad ke-2 SM, yang telah menjadi simbol pulau tempat patung ini ditemukan, meskipun tidak memiliki kepala dan lengan.

Seniman modern yang menghasilkan patung yang terinspirasi oleh gaya Klasik telah menafsirkan kembali makna kepala dan anggota tubuh yang hilang dari patung.

Ia memilih untuk sengaja memahat karya seni dengan cara ini untuk efek simbolis.

Pada 1997, sebuah monumen diresmikan di situs bersejarah Pertempuran Thermopylae di Yunani untuk memperingati pengorbanan 700 orang Thespia yang bertempur di sana pada tahun 480 SM.

Tidak seperti Sparta yang perjuangan terakhirnya di Thermopylae menjadi legenda, orang-orang Thespia sebagian besar telah dilupakan.

Tugu peringatan ini sangat simbolis, yang terdiri dari patung Eros.

Kepala yang hilang adalah metafora untuk pengorbanan anonim para Thespian dan sayap yang patah menandakan bahwa mereka secara sukarela menyerahkan nyawa mereka untuk kebebasan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/24/113000965/mengapa-sebagian-besar-patung-romawi-kuno-tidak-berkepala-

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke