KOMPAS.com - Pendeteksi logam menemukan beberapa harta karun kecil yang terkubur di Caerwent, sebuah desa kecil yang berjarak sekitar 130 mil di sebelah barat London, Inggris.
Penemu harta karun tersebut adalah Colin Price dan Rhys Cadwallader yang kemudian membawanya dan menuntunnya menemukan penemuan yang jauh lebih besar.
Dilansir dari The Island Packet, Colin Price dan Rhys Cadwallader menghabiskan delapan tahun untuk menjelajahi ladang yang dibajak di Caerwent dengan detektor logam.
Dan kini, usaha mereka membuahkan hasil dengan menemukan koleksi koin tembaga yang terkubur.
Arkeolog mengidentifikasi artefak tersebut sebagai koin Romawi kuno dari akhir abad ketiga hingga akhir abad keempat Masehi.
Baca juga: Mengapa Bangunan Kuno Bisa Bertahan Ribuan Tahun hingga Kini? Ini Penjelasan Arkeolog
Dalam foto yang tersebar menunjukkan, koin coklat ternoda itu berusia 1.600 tahun. Beberapa terfragmentasi, tetapi sebagian besar relatif lengkap. Selain itu, ada juga berbagai desain yang dicap pada lempengannya.
"Koleksi koin itu ditemukan di bidang tanah yang sama dengan timbunan siliqua Romawi pertama di Wales, yaitu jenis koin perak Romawi yang sangat lama," kata para ahli.
Price mengaku bahwa dirinya menemukan koleksi koin siliqua sebelumnya di dekat lokasi kota Romawi kuno yang dikenal di Caerwent, kata pejabat museum kepada Abergavenny Chronicle.
Kendati demikian, koleksi koin yang "tidak biasa" itu dipotong ujungnya.
Para ahli mengatakan, mungkin potongan-potongan dari koin itu dilebur dan digunakan kembali untuk membuat lebih banyak koin.
“Penemuan dua timbunan koin di lapangan yang sama di sekitar kota Romawi di Caerwent, sangat menarik dan signifikan,” kata Alastair Willis, pakar koin di National Museum Wales.
Baca juga: Arkeolog Temukan Terowongan Misterius Saat Menggali Makam Cleopatra
Wilis mengatakan, para arkeolog melakukan survei lapangan dan menemukan bukti situs Romawi yang terlupakan yang kemungkinan besar merupakan permukiman tak dikenal atau situs religius tempat timbunan koin dikuburkan.
“Ini menyoroti kehidupan di pedalaman pedesaan di sekitar kota Romawi Venta Silurum,” kata Willis.
“Penemuan ini juga penting untuk memahami peristiwa yang terjadi di Wales tenggara ketika bangsa Romawi pergi, yaitu pada awal abad kelima Masehi,” tambahnya.
Dikutip dari Miami Herald, Caerwent atau yang dikenal sebagai Venta Silurum adalah "kota pasar yang diromanisasi". Tempat ini didirikan sekitar 75 hingga 80 M oleh orang Romawi.
Kota tersebut memiliki tata letak "jaringan Romawi yang tertata rapi" dengan rumah dan pemandian umum.
Selain itu, terdapat pula reruntuhan tembok kota setinggi 17 kaki, pasar, dan kuil yang masih berdiri.
National Museum Wales tertarik untuk mendapatkan artefak yang ditemukan oleh Price dan Cadwallader setelah komite independen memberi nilai pada artefak tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.