Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi Dulu Pernah 19 Jam dalam Sehari Selama Satu Miliar Tahun, Kok Bisa?

Kompas.com - 23/06/2023, 06:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Ini berarti pasang surut ini memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap seberapa cepat Bumi berputar.

Namun, penelitian mengungkapkan, selama boring billion, Bumi berputar lebih cepat yang mengindikasikan bahwa tarikan gravitasi Bulan lebih lemah daripada sekarang.

Jadi, pada masa itu, pasang surut Matahari dan Bulan lebih seimbang.

"Karena itu, jika di masa lalu kedua kekuatan yang berlawanan ini menjadi sama satu sama lain, resonansi pasang surut seperti itu akan menyebabkan panjang hari di Bumi berhenti berubah dan tetap konstan selama beberapa waktu," kata rekan penulis studi Uwe Kirscher, seorang rekan peneliti di Curtin University di Australia.

Selain itu, periode panjang durasi dalam sehari 19 jam ini bertepatan dengan perlambatan yang sama dalam peningkatan oksigen di atmosfer selama era pertengahan Proterozoikum.

Sehingga, hal ini mungkin juga berkontribusi pada perlambatan evolusi kehidupan di Bumi pada masa itu.

Baca juga: Astronom Temukan Planet Seukuran Bumi, Layak Huni?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com