Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gubernur Jenderal VOC Adriaan Valckenier Meninggal Dunia

Kompas.com - 20/06/2023, 06:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 272 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 20 Juni 1751, Gubernur Jenderal Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) di Hindia Belanda, Adriaan Valckenier meninggal dunia.

Dilansir dari laman dinaskebudayaan.jakarta.go.id, Adriaan Valckenier lahir di Amsterdam, Belanda pada 6 Juni 1695.

Adriaan Valckenier berangkat ke Hindia Belanda pada Oktober 1714 sebagai pedagang muda atau onderkoopman.

Baca juga: Belanda Resmi Akui 17 Agustus 1945 sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia

Setelah berhasil mencapai status pedagang utama atau opperkoopman pada 1730 dan 1733, Adriaan Valckenier menjadi anggota Dewan Hindia Belanda.

Pada 1736, Adriaan Valckenier menjadi anggota yang paling penting dalam Dewan Hindia Belanda, yakni sebagai direktur jenderal yang merupakan orang kedua sesudah gubernur jenderal.

Adriaan Valckenier diangkat sebagai gubernur jenderal VOC pada 1737.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: VOC Didirikan


 

Masa kekuasaan Adriaan Valckenier

Pada masa Valckenier berkuasa, dia tidak dapat menangani peristiwa serangan penuh kekerasan terhadap etnis Tionghoa di Batavia pada 8-10 Oktober 1740.

Dia justru mendukung perintah membunuh semua tawanan dalam penjara dan pasien-pasien rumah sakit Tionghoa pada 9 Oktober 1740.

Peristiwa penangkapan dan pembunuhan yang dilakukan pihak VOC ini menimbulkan pemberontakan di kalangan orang China, yang dikenal dengan nama Geger Pacinan.

Untuk mempertanggungjawabkan kebijakannya itu, Valckenier tidak diizinkan kembali ke negeri Belanda dan ditahan untuk diadili.

Baca juga: Sejarah Gelar Haji di Indonesia, Pemberian Kolonial untuk Tandai Bibit Pemberontak

Pembunuhan sekita 10.000 orang Tionghoa berakibat besar bukan hanya untuk Batavia, melainkan untuk seluruh Pulau Jawa.

Hal tersebut menjadi pertentangan antara Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier dengan seorang anggota Dewan Hindia Belanda, Van Imhoff, serta dewan penasihat, Elias de Haeze dan Mr. Isaac van Schinne.

Kemudian, Adriaan Valckenier memutuskan untuk menahan ketiganya dan memulangkan kembali ke Belanda.

Karena keputusannya itu, pemerintah Belanda memecat dan menahan Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier.

Baca juga: Sejarah dan Isi Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755, Siasat Licik VOC Memecah Mataram

Adriaan Valckenier ditahan dan meninggal

Perebutan Makassar dari Gowa oleh VOC dan Bone tahun 1669AVS Perebutan Makassar dari Gowa oleh VOC dan Bone tahun 1669

Setelah peristiwa Geger Pacinan, kedudukannya sebagai gubernur jenderal digantikan oleh seorang anggota Dewan Hindia Belanda yang lain, yaitu Van Imhoff.

Apalagi, Adriaan Valckenier juga tidak membina hubungan yang harmonis dengan Dewan Tujuh Belas di Amsterdam.

Van Imhoff termasuk seorang penentang Valckenier, bahkan pernah dipenjarakan atas perintah Valckenier.

Dua tahun kemudian, Valckenier ditahan di Capetown, Afrika Selatan, ketika sedang dalam pelayaran pulang ke Belanda.

Dia dibawa kembali ke Batavia atas perintah pimpinan tertinggi Kompeni di Amsterdam dan dipenjara di Kubu Robijn atau Batu Delima di Benteng Batavia.

Karena putus asa, Valckenier meninggal dunia pada 20 Juni 1751 dan dimakamkan tanpa suatu kehormatan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Geger Pecinan 9 Oktober 1740, Pembunuhan Massal Etnis Tionghoa di Batavia oleh VOC, 10.000 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com