Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kebiasaan Buruk Ini Ternyata Bisa Merusak Otak, Apa Saja?

Kompas.com - 16/06/2023, 15:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

3. Kurang tidur

Kesulitan tidur juga dapat menyebabkan penurunan fungsi otak. CDC menyatakan, sepertiga orang dewasa tidak mendapatkan waktu tidur yang ideal, yakni 7-8 jam per hari.

Penelitian dalam Sleep edisi Desember 2018 menemukan bahwa keterampilan kognitif, seperti ingatan, penalaran, dan pemecahan masalah akan menurun ketika orang tidur kurang dari tujuh jam per malam.

Mengubah kebiasaan sulit tidur bukan hal yang mudah. Mulailah dengan memberi waktu untuk lebih banyak tidur. Coba pula menyusun jadwal tidur satu jam lebih awal dari biasanya.

Anda juga dapat mencoba untuk mengganti kebiasaan menonton TV dan menatap layar ponsel ketika hendak tidur. Gantilah dengan membaca buku yang bisa merangsan rasa kantuk.

Baca juga: Bisa Picu Perut Buncit, Hindari 5 Kebiasaan Ini di Malam Hari!

4. Stres

Stres yang kronis dapat membunuh sel-sel otak dan mengecilkan korteks prefrontal, area yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran.

Pemicu stres bisa karena pola pikir ekspektasi tinggi yang tidak sesuai dengan kenyataan. Akibatnya, timbul reaksi negatif yang menyebabkan stres.

Untuk mengatasinya, cobalah bersikap lebih fleksibel papda apa yang terjadi.

Saat Anda hendak marah, tarik napas dalam-dalam dan ingatkan diri sendiri bahwa Anda tidak selalu tahu apa yang terbaik. Kemudian, terimalah bahwa pendekatan lain mungkin lebih baik.

Tenangkan diri Anda dengan mengulangi positif. Misalnya, "Saya baik-baik saja, sekarang." atau "Semua akan baik-baik saja."

Baca juga: 7 Kebiasaan di Pagi Hari yang Bisa Memicu Perut Buncit, Apa Saja?

5. Sering makan junk food

Dilansir dari WebMD, terlalu banyak makan junk food atau makanan siap saji juga bisa berpotensi merusak otak.

Studi menunjukkan, bagian otak yang berkaitan dengan pembelajaran, ingatan, dan kesehatan mental lebih kecil pada orang yang mengonsumsi banyak hamburger, kentang goreng, keripik kentang, dan minuman ringan dalam makanannya.

Sebagai upaya pencegahan, cobalah mengganti kebiasaan tersebut dengan menyimpan makanan bernutrisi sebagai camilan.

Misalnya, buah beri, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau. Makanan tersebut bisa menjaga fungsi otak dan memperlambat penurunan mental.

Baca juga: Bisa Merusak Tubuh, Ini Kebiasaan Olahraga yang Harus Dihindari Usia 30 ke Atas

6. Mengenakan headphone terlalu lama

Kebiasaan mendengarkan musik menggunakan headphone bervolume penuh bisa merusak pendengaran dan menimbulkan masalah otak, seperti Alzheimer dan hilangnya jaringan otak.

Hal ini terjadi karena otak Anda harus bekerja sangat keras untuk memahami apa yang dikatakan lingkungan sekitar Anda.

Di sisi lain, otak juga akan kesulitan mengingat apa yang didengar.

Untuk mengatasinya, cobalah mematikan headphone yang sudah Anda dengarkan selama berjam-jam.

Biasakan pula untuk tidak memutar volume lebih dari 60 persen volume maksimal.

Baca juga: 6 Kebiasaan Olahraga yang Harus Dihindari untuk Usia 40 Tahun ke Atas

7. Merokok

Masih dari sumber yang sama, kebiasaan merokok dapat mengecilkan otak Anda. Hal itu bisa berakibat pada kemampuan menyimpan ingatan yang lebih buruk.

Tak hanya itu, Anda juga dua kali lebih mungkin terserang demensia, termasuk Alzaimer dan penyakit kronis lain, seperti jantung, diabetes, stroke, dan tekaknan darah tinggi.

Menurut NHS, Anda bisa menulis hal-hal yang memicu Anda untuk merokok supaya bisa menghindari kebiasaan tersebut.

Masukkan rutinitas olah raga untuk menghindari keinginan untuk merokok.

Nah, itulah sejumlah kebiasaan buruk yang dapat merusak otak yang sebaiknya segera Anda hindari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com