KOMPAS.com - Putri Ariani mengungkap kondisi pada matanya sewaktu bayi yang membuat dirinya mengalami kebutaan hingga dewasa.
Perempuan berusia 17 tahun itu menjelaskan, matanya mengalami kebutaan akibat retinopathy of prematurity.
"Sebenernya waktu lahir tuh 6 bulan bisa (melihat) sebenernya. Seharusnya, enggak inget masih kecil katanya bisa karena matanya normal tapi kena retinopathy of prematurity," katanya dalam podcast bersama Deddy Corbuzier, Selasa (13/6/2023).
Diketahui, nama Putri baru-baru ini ramai diperbincangkan warganet Indonesia maupun luar negeri usai keberhasilannya mendapatkan golden buzzer pada America's Got Talent (AGT) 2023.
Ia tidak saja menyuguhkan penampilan apik dengan bermain piano dan bernyanyi, namun juga membuat dewan juri AGT 2023 menitihkan air mata.
Baca juga: Profil Putri Ariani, Penyanyi Tunanetra yang Dapatkan Golden Buzzer di Americas Got Talent
Putri juga menyampaikan bahwa retinopathy of prematurity yang dialaminya terkait dengan kondisinya sewaktu kecil karena lahir prematur.
Kondisi tersebut membuat organ-organ tubuh Putri belum terbentuk dengan sempurna.
Ia menceritakan bahwa matanya tidak bisa melihat sejak usia 3 bulan dan sempat dibawa oleh orangtuanya ke Singapura untuk menjalani pengobatan.
"Ternyata kata dokternya udah telat," kata Putri.
Baca juga: Menarik Perhatian Usai Tampilkan Putri Ariani, Ini Jadwal Americas Got Talent 2023
Lantas, apa itu retinopathy of prematurity yang menyebabkan mata Putri mengalami kebutaan?
Baca juga: Saat 100 Pramugari American Airlines Terkonfirmasi Positif Virus Corona...
Dokter spesialis mata subspesialis vitreoretina Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung Grimaldi Ihsan memberi penjelasan soal retinopathy of prematurity yang dialami Putri.
Ia menjelaskan bahwa retinopathy of prematurity terjadi karena bayi dilahirkan dalam kondisi prematur.
"Pertumbuhan pembuluh darah pada saraf retinanya berhenti dan menyebabkan komplikasi lanjut yang membuat kebutaan," ujar Grimaldi kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2023).
Ia mengatakan, retinopathy of prematurity sebenarnya masih bisa ditangani apabila dideteksi dengan cepat dan tepat.
Dalam hal ini, deteksi dilakukan oleh dokter mata menggunakan funduskopi atau pemeriksaan mata untuk mendeteksi dini berbagai penyakit misterius.
Baca juga: Saat Video Putri Ariani di AGT 2023 Ditonton 28 Juta Kali dan Direspons Banyak YouTuber Luar Negeri
Grimaldi menyampaikan, retinopathy of prematurity bisa dicegah dengan cara melakukan pemeriksaan retina pada bayi prematur kurang dari 30 minggu.
"Atau dengan berat badan lahir kurang dari 1500 gram," jelas Grimaldi.
Pencegahan secara dini penting dilakukan karena retinopathy of prematurity yang sudah mencapai stadium lanjut dapat menyebabkan kebutaan, seperti dialami Putri.
Grimaldi mengatakan bahwa kondisi tersebut sudah tidak dapat diobati ketika dewasa dan hanya bisa ditangani ketika masih bayi.
"Ketika dewasa mungkin hanya bersifat rehabilitatif," imbuhnya.
Baca juga: Video Penampilan Putri Ariani di Americas Got Talent Ditonton 28 Juta Kali, Bagaimana Royaltinya?
Dalam siniarnya, Putri juga mengatakan bahwa penyebab kebutaan yang dialaminya dipicu oleh kelebihan oksigen. Ia menyebutkan hal tersebut sebagai kesalahan dari rumah sakit.
Terkait hal itu, Grimaldi membenarkan bahwa kelebihan oksigen dapat menyebabkan kebutaan pada bayi.
"Karena seharusnya belum terpapar dengan oksigen tapi karena prematur jadi pembuluh darah berhenti tumbuh," jelas Grimaldi.
"Selama berada di rahim, oksigennya tidak sebanyak di luar rahim," pungkasnya.
Baca juga: Putri Ariani dan Mario Dandy, Dua Wajah Berbeda Gen Z
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.