Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garam Tidak Bisa Mengusir Ular Masuk Tenda, Ini yang Harus Dilakukan Saat Berkemah

Kompas.com - 11/06/2023, 10:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat berkemah, biasanya akan muncul anjuran menebarkan garam di sekeliling tenda untuk mencegah ular masuk.

Umumnya, orang kemudian akan memakai garam krosok bukan garam dapur untuk menaburi sekeliling tenda.

Lalu, benarkah garam bisa mengusir ular dari tenda saat kemah dan apa yang bisa dilakukan?

Baca juga: 3 Hal yang Harus Dilakukan Saat Bertemu Ular King Kobra, Apa Saja?


Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Ular Weling Masuk Rumah, Apa Saja?

Penjelasan pakar

Peneliti amfibi dan reptil Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) Mirza Dikari Kusrini mengungkapkan bahwa garam tidak berpengaruh untuk mengusir ular.

Ia menjelaskan, ini terjadi karena ular memiliki sisik yang melindungi bagian tubuhnya dari iritasi serta tahan air.

"Jadi enggak ngaruh kalau ditebar garam. Wong ular juga ada di laut yang asin," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (6/6/2023).

Menurutnya, ular memang dapat hidup di sekitar manusia. Contohnya di lokasi yang memiliki tumpukan kayu, lubang-lubang yang tidak tertutup, tumpukan daun dan ranting kering, serta sampah organik.

"Itu biasanya tempat favorit ular," tambahnya.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Ular King Kobra Masuk Rumah

Hal yang bisa dilakukan saat berkemah

Ilustrasi berkemahPEXELS/ COTTONBRO Ilustrasi berkemah
Menurut dosen dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE) IPB ini, ular memang sulit diusir jika sampai masuk ke dalam tenda.

Meski begitu, ia menyarankan ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para pekemah.

"Kalau camping, biasakan ditutup itu tendanya dengan benar," kata Mirza.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah ular masuk lewat celah-celah yang ada di tenda.

Ia juga menyatakan agar oang yang berkemah memeriksa sepatu dan pakaiannya sebelum masuk ke tenda. Ini karena ular bahkan kelabang bisa tanpa sadar menempel dan berpotensi masuk tenda.

"Biasakan juga jangan langsung masuk ke sleeping bag atau pakai sepatu yang disimpan di luar," lanjutnya.

Di sisi lain, menurut Mirza, tenda sebaiknya dibangun di area yang jauh dari semak-semak, tumpukan kayu atau daun kering, dan saluran air. Tempat-tempat ini menjadi habitat alami ular di alam bebas.

"Intinya lebih baik mencegah ular masuk daripada mengusir. Soalnya kalau ular masuk, susah mencari ular itu. Mereka handal sekali mengumpet," ujar dia.

Selain itu, membersihkan dan merapikan area perkemahan dari sisa makanan juga dapat dilakukan untuk mencegah datangnya tikus selaku mangsa bagi ular.

Baca juga: Waspada Telur Ular di Sekitar Rumah, Simak Ciri dan Tempat Favoritnya

Saat bertemu ular di perkemahan

Mirza menambahkan, apabila seseorang bertemu dengan ular di sekitar area perkemahan lebih baik mendiamkan hewan tersebut.

"Kalau hanya ada di sekitar kita, yang penting jangan panik. Udah aja tinggalin, toh nanti dia juga akan bergerak," katanya.

Sementara itu, kalau ular masuk tenda, Mirza sangat melarang hewan itu dipegang langsung dengan tangan.

Ia menyarankan agar ular dikeluarkan dengan cara aman. Misalnya, menggunakan tongkat kemudian didorong keluar tenda.

"Enggak usah maksa mengejar-ngejar ularnya dan mau pegang-pegang," pungkasnya.

Baca juga: Tanda Ular Masuk Rumah, Penyebab, dan Cara Mencegahnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com