Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Pria 300 Kg di Tangerang: Jebol Pintu, Angkat Pakai Forklift, dan Diantar Pikap

Kompas.com - 10/06/2023, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - MF (27), warga Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang dievakuasi dari rumahnya karena mengalami obesitas atau kelebihan berat badan hingga 300 kilogram. 

Berat badan MF yang mencapai 300 kilogram membuatnya tidak dapat melakukan aktivitas secara normal. Oleh karena itu, dia harus segera menjalani perawatan dan program penurunan berat badan. 

Nah, proses evakuasi pria dengan bobot 300 kilogram tersebut pada Rabu (7/6/2023) berjalan dramatis. 

Baca juga: Evakuasi Pria Obesitas Berbobot 300 Kg, Petugas Butuh Waktu 2 Jam

Evakuasi MF libatkan 10 petugas

Proses evakuasi MF dilakukan oleh tim gabungan termasuk damkar setelah mereka menerima laporan dari warga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Maryono Hasan mengatakan, tim gabungan menerima laporan dari warga bernama Pajri pada Rabu (7/6/2023).

Tim gabungan berasal dari BPBD, Pemadam Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

Maryono menjelaskan bahwa evakuasi yang melibatkan 10 petugas tersebut dimulai sejak pukul 08.25 WIB.

"Giat evakuasi orang obesitas untuk dibawa ke RSUD Kota Tangerang," kata Maryono kepada Kompas.com, Sabtu (10/6/2023).

Baca juga: Bila Obesitas, Pakar Unair: Anak Berisiko Sakit Jantung dan Diabetes

Pintu rumah dijebol, diangkat pakai forklift

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Ghufron Falfeli menyampaikan, petugas juga terpaksa menjebol pintu rumah MF untuk dapat mengeluarkannya dari rumah. 

Selain itu, pintu rumah harus dijebol karena forklift yang akan membawanya tidak dapat masuk.

Petugas kemudian menggunakan forklift dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang untuk membawa MF keluar dari rumahnya.

Petugas baru bisa mengevakuasi MF pada Kamis sore untuk selanjutnya dibawa menggunakan mobil bak terbuka ke RSUD Kota Tangerang.

"Mau kita upayakan manual enggak bisa. Terpaksanya pakai alat bantu, kita bongkar untuk pintu masuknya. Itu jam 5 sore baru bisa kita evakuasi," jelas Ghufron.

Baca juga: Benarkah Merokok Menyebabkan Obesitas?

 

MF dirujuk ke RSCM

MF yang awalnya dirujuk ke RSUD Kota Tangeang kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada Jumat (9/6/2023) malam.

Ghufrom mengatakan, MF dirujuk ke RSCM menggunakan truk yang telah dilengkapi atap. Proses pemindahannya ke truk juga menggunakan forklift.

"Kami tetap menggunakan alat bantu. Semalam juga langsung dirujuk ke RSCM. Kami tetap mendampingi ke RSCM. Menggunakan truk. Yang memungkinkan membawa yang bersangkutan memang truk," kata Ghufron.

Baca juga: Pemahaman dan Kesadaran yang Rendah Picu Kasus Obesitas Tinggi

Alami pembengkakan kaki

Sementara itu, Kepala Humas RSUD Kota Tangerang Fika Khayan menyampaikan bahwa MF dirujuk ke RSCM karena membutuhkan tindak lanjut untuk program penurunan berat badan.

Program tersebut membutuhkan dokter spesialis seperti bedah digestive dan bedah vaskuler, namun kedua fasilitas tersebut tidak tersedia di RSUD Kota Tangerang.

"Itu bisa ditatalaksana di rumah sakit yang lebih lengkap seperti RSCM," ujar Fika kepada Kompas.com, Sabtu (10/6/2023).

Fika juga menerangkan, MF mengalami pembengkakan pada kaki akibat obesitas yang ia alami.

Berdasarkan penuturan keluarga, ia sudah mengalami obesitas sejak usia 11 tahun dan kondisi tersebut berlanjut hingga dewasa.

Akibat kondisi itu, sejak 8 bulan yang lalu MF benar-benar tidak bisa melakukan aktivitas. MF hanya bisa tirah baring atau beristirahat di tempat tidur.

"Karena itu menimbulkan peningkatan berat badan yang drastis," jelas Fika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com