Pada 1872, seorang pengusaha dan insinyur George Westinghouse memperoleh hak paten untuk sistem cerdik yang menggunakan tekanan udara untuk menahan rem kereta api.
Baca juga: Deretan Kecelakaan Kereta Api Terburuk di India
Thomas Alva Edison, mungkin penemu paling terkenal dalam sejarah Amerika, dengan banyak inovasi yang dihasilkan.
Tapi mungkin terobosannya yang paling berpengaruh adalah penemuan dan pemasaran bola lampu pijar pertama yang tahan lama dan praktis untuk digunakan secara luas.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Thomas Alva Edison Meninggal Dunia, Penemu Bola Lampu Pijar
Pada awal 1900-an, William Burton, seorang ahli kimia di Indiana, mengembangkan proses penyulingan minyak bumi.
Di mana minyak mentah ditempatkan di dalam wadah dan dipanaskan hingga mencapai suhu lebih dari 700 derajat Fahrenheit.
Pada suhu ini, minyak terurai menjadi produk sampingan yang lebih sederhana dan memiliki banyak manfaat.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Turun, Mungkinkah Harga BBM Ikut Turun?
Pada tahun 1878, Christopher Latham Sholes, mantan jurnalis dan inspektur bea cukai, muncul dengan ide untuk melengkapi mesin tik dengan keyboard QWERTY.
Susunan huruf tersebut dirancang untuk sedikit memperlambat jari juru ketik dan mencegah mesin tik macet.
Sebelum munculnya pertanian mekanis, para petani menggunakan kuda dan keledai untuk membantu mereka mengolah tanah.
Pada tahun 1890-an, para petani sudah menggunakan mesin bertenaga uap, namun berbahaya, karena percikan api dari ketel dapat membakar ladang.
Seorang penemu John Froelich mengganti peralatan uap dengan mesin bertenaga bensin satu silinder yang lebih aman.
Baca juga: Barang Hasil Pertanian Juga Kena PPN, Apa Saja?
Penemuan telegraf pada 1844 memungkinkan orang untuk berkomunikasi jarak jauh untuk pertama kalinya secara instan.
Tetapi mereka masih dibatasi oleh kebutuhan untuk memasang kabel bermil-mil untuk menghubungkan pengirim dan penerima.
Namun mulai pertengahan 1890-an, seorang penemu Italia bernama Guglielmo Marconi mengembangkan metode lebih baik, yang mentransmisikan pesan melalui gelombang radio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.