Kemudian, Ismiralda mengatakan, nyeri pada area dada sebelah kiri juga sering sekali dianggap sebagai serangan jantung, karena memang sakitnya bisa luar biasa. Terlebih, bila gejala ini terjadi pada orang lanjut usia (lansia).
Hal tersebut karena secara alami lansia akan mengalami penurunan imunitas, maka dari itu, herpes zoster lebih rentan terjadi pada kelompok usia tersebut.
Baca juga: Ramai soal Tidak Reapply Sunscreen Bisa Bikin Kulit Gosong, Benarkah? Ini Kata Dokter
Sementara itu, Ismiralda menyampikan bahwa herpes zoster juga sering menimbulkan komplikasi yang disebut neuralgia pasca herpetika pada orang-orang lansia.
Neuralgia pasca herpetika adalah kondisi di mana tubuh akan secara simultan mengalami nyeri pada area bekas herpes secara terus menerus, meskipun lesi herpesnya sudah sembuh.
"Komplikasi ini menimbulkan keresahan tersendiri bagi lansia, karena dapat mengganggu aktivitas hariannya akibat nyeri yang ditimbulkan cukup hebat," ucapnya.
Baca juga: Ramai soal Bercak di Kulit Jadi Tanda Penyakit Sifilis, Apa Bedanya dengan Penyakit Kulit Biasa?
Dilansir dari Cleveland Clinic, tidak ada obat untuk herpes zoster. Akan tetapi, ada beberapa perawatan yang bisa digunakan untuk mengatasi gejalanya. Berikut ini beberapa di antaranya:
Obat antivirus dapat meredakan ketidaknyamanan dan membuat gejala berhenti lebih cepat, terutama jika Anda memulainya dalam waktu 72 jam sejak tanda pertama herpes zoster.
Selain itu, obat-obatan ini juga dapat membantu mencegah rasa sakit yang dapat terjadi berbulan-bulan dan bertahun-tahun kemudian, yang disebut postherpetic neuralgia. Obat-obatan ini meliputi:
Obat-obatan berikut ini efektif dalam menghilangkan rasa sakit: