Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaftaran Program Kampus Mengajar Angkatan 6 Ditutup Hari Ini, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Kompas.com - 04/06/2023, 08:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendaftaran program Kampus Mengajar Angkatan 6 tahun 2023 akan berakhir pada hari ini, Minggu (4/5/2023).

Sebenarnya, batas akhir pendaftaran sudah ditutup pada Minggu, 28 Mei 2023. Tapi pihak penyelenggara melakukan perpanjangan waktu pendaftaran hingga 4 Juni 2023.

Hal itu dibenarkan oleh Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Humas (BKHM) Kemendikbud Ristek Anang Ristanto.

"Melihat antusias dan banyaknya pendaftar Kampus Mengajar Angkatan 6, periode pendaftaran diperpanjang sampai Minggu 4 Juni 2023," ujar Anang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/5/2023).

Kampus Mengajar adalah sebuah program yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dijadikan sebagai kanal pembelajaran.

Program Kampus Mengajar ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa di seluruh Indonesia untuk melakukan pembelajaran di luar kampus dengan secara langsung terjun ke lapangan selama satu semester.

Untuk itu, bagi Anda yang belum mendaftarkan diri pada program Kampus Merdeka Angkatan 6, Anda masih memiliki kesempatan hingga hari ini sebelum pendaftarannya resmi ditutup.

Berikut ini adalah syarat dan cara mendaftar program Kampus Mengajar Angkatan 6 2023.

Baca juga: Program Kampus Mengajar Angkatan 6: Link, Syarat, dan Cara Daftarnya

Syarat pendaftaran Kampus Mengajar Angkatan 6

Dilansir dari laman resmi Kampus Mereka, berikut adalah syarat pendaftaran Kampus Mengajar Angkatan 6 tahun 2023:

  • Mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, baik itu perguruan tinggi negeri (PTN) atau perguruan tinggi swasra (PTS).
  • Mahasiswa aktif dari program studi (prodi) S1/D4/D3 yang sudah terakreditasi pada PTN dan PTS di bawah naungan Kemendikbudristek.
  • Mahasiswa yang berada minimal pada semester 4 pada saat program dilaksanakan.
  • Mahasiswa yang memiliki IPK minimal 3.00 dari 4.00.
  • Belum pernah ditetapkan sebagai peserta Kampus Mengajar periode sebelumnya.
  • Data mahasiwa terdaftar di PDDikti dan memiliki kesesuaian antara nama di PDDikti dengan nama di Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  • Menyertakan surat pernyataan tanggung jawab mutlak yang harus ditandatangani oleh mahasiswa di atas materai Rp 10.000, orang tua/wali, mahasiwa, dan ketua prodi.
  • Menyertakan transkip nilai resmi dari perguruan tinggi atau tangkapan layar pada website akademik mahasiswa.
  • Menyertakan surat rekomendasi dari perguruan tinggi yang ditandatangi oleh rektor/ketua/direktur, wakil rektor/wakil ketua/wakil direktur pada bidang akademik atau bidang kemahasiswaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing perguruan tinggi.
  • Menyertakan surat keterangan sehat dari puskesmas atau rumah sakit yang wajib ditandatangani oleh dokter dan stampel institusi.
  • Sertifikat pengalaman organisasi (opsional).

Baca juga: Apa Itu Program Kampus Mengajar dari Kemendikbud? Cek Cara Daftarnya


Cara mendaftar Kampus Mengajar Angkatan 6 tahun 2023

Bagi Anda yang ingin mendaftarakan diri pada program Kampus Mengajar Angkatan 6 ini, berikut adalah cara mendaftarnya:

  1. Membuat akun di laman resmi Kampus Merdeka.
  2. Login ke situs Kampus Merdeka di kampusmerdeka.kemdikbud.go.id.
  3. Klik 'Kampus Mengajar", setelah itu klik selengkapnya.
  4. Masuk ke halaman "Kampus Mengajar" dan klik "Daftar sebagai peserta".
  5. Mengisi data diri dan melakukan unggah dokumen pendaftaran di halaman registrasi.
  6. Klik tombol "Daftar", bila sudah maka Anda akan mendapatkan pesan pendaftaran berhasil dan data berhasil tersimpan.

Baca juga: 4 Kampus Negeri yang Buka Pendaftaran Jalur Mandiri dengan Nilai UTBK

Keuntungan mengikuti Kampus Mengajar

Terdapat beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 6 ini. Berikut adalah beberapa keuntungannya: 

  • Bisa terlibat langsung sebagai mitra guru dan tenaga kependidikan dalam menyusun dan melaksanakan strategi pembelajaran di sekolah.
  • Berkesempatan memiliki pengalaman dalam mengeksplorasi program yang beragam sesuai dengan kebutuhan sekolah.
  • Ikut serta dan berkontribusi secara langsung sebagai agen perubahan dalam pendidikan Indonesia.
  • Bisa dijadikan untuk tempat mengasah jiwa kepemimpinan, pemecahan masalah, kemampuan komunikasi, berpikir analitis, kreativitas, dan inovasi.
  • Memperluas dan menambah jejaring pertemanan dengan sesama mahasiswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com